Kendaraan merupakan salah satu alat transportasi yang kita miliki oleh semua kalangan masayarakat. namun, semua orang yang memiliki kendaraan baik roda dua maupun roda empat pasti memiliki tujuannya, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhannya dalam berpergian di dalam kota maupun ke luar kota, namun antara lain adalah untuk mencapai sampai tujuan. selain itu, kendaraan bermotor juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhannya sehari - hari dengan berpergian dari rumah menuju kantor atau untuk berbelanja kebutuhannya sehari - hari ke pasar atau supermarket.
namun di balik itu semua kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat pasti memiliki mesin. dan mesin itu memerlukan pelumas. pelumas merupakan suatu cairan yang terbuat dari bahan dasar minyak bumi yang di olah untuk di tambahkan dengan zat - zat adiktif yang berfungsi untuk melumasi seluruh mesin agar tidak menjadi bergesekkan yang berlebih, namun tidak hanya mesin yang memerlukan pelumas, tetapi juga transmisi.
transmisi terdiri dari 2 jenis yaitu ransmisi manual dan transmisi otomatis, sementara itu trnasmisi otomatis juga ada 2 jenis yaitu transmisi otomatis konvensional dan CVT atau kepanjangannya dari Continues Variabel Transmission, namun ketiga jenis tersebut memiliki spek oli yang berbeda - beda. Untuk yang tarnsmisi manual kode olinya adalah MTF, sedangkan untuk transmisi otomatis adalah ATF, dan untuk yang transmisi CVT yaitu CVTF.
namun, untuk mengetahui kode oli mesin yang di perlukan adalah tergantung, karena setiap mobil memiliki spek yang berbeda- beda SAEnya . SAE merupakan angka kekentalan oli tersebut. dan untuk oli mesin sebenernya ada 3 jenis oli yang di pasarkan di indonesia yaitu Mineral, Semi sintetik, dan Full sintetik. oli mineral merupakan oli yang berbahan dasar atau mengandung mineral, sedangkan untuk yang semi sintetik adalah campuran antara mineral dan sintetik, sedangkan yang full sintetik adalah oli yang berbahan dasar sintetik. untuk mobil yang keluaran tahun baru atau 2015 ke atas biasanya menggunakkan SAE oli yang ekositasnya yang rendah seperti 0w-20, 5w-30, atau 5w-40. namun untuk beberapa mobil baru juga ada yang harus menggunakkan oli dengan SAE 10W-30/40 dengan berbahan dasar Semi sintetik. tergantung ketentuan di buku manual booknya.
untuk mobil pada zaman sekarang biasanya pake oli yang sangat encer yakni 0w-20, di karenakan sil atau komponen mesin di saluran olinya sangat rapat sehingga oli tersebut dapat mudah untuk melumasi seluruh di bagian mesin tersebut, sehingga akan kurang bagus apabila mobil yang keluaran tahun baru menggunakkan SAE yang kental seperti 10w-30 atau 10w-40 karena di nilai pelumasannya kurang sempurna. namun untuk mobil LCGC ( Low Cost Green Car ) biasanya memiliki oli yang khusus dan membutuhkan SAE yang sangat encer yakni 0w-20 atau 5w-30 di karenakan kapasitas mesin tersebut memiliki cc yang kecil yakni 1200cc. tujuannya adalah untuk menyesuaikan kebutuhan oli mesin tersebut.
untuk pemakaian oli yang berbahan dasar mineral biasanya bisa di gunakan hanya 3000 - 5000 km atau 2 - 3 bulan , sedangkan untuk oli yang berbahan dasar semi sintetik yakin mencapai 5000 km atau 4- 6 bulan, sedangkan untuk yang berbahan dasar full sintetik yaitu mencapai 10000 km atau 4 - 6 bulan.
masing - masing ketiga jenis oli tersebut tergantung mana yang lebih dulu. untuk jenis oli yang berbahan dasar mineral biasanya memiliki SAE kode awalan yang cukup kental yakni di atas 10w, sedangkan untuk yang semi sintetis adalah yakni 5w hingga 10w, sedangkan untuk yang Full sintetik yakni awalan angka 0w hingga 5w saja. karena biasanya memang oli yang di jual di pasaran di indonesia untuk oli yang berbahan dasar full sintetis memang kebanyakan memiliki SAE yang sangat encer di bandingkan dengan oli mineral dan oli semi sintetis, di karenakan agar pemakaian oli tersebut lebih lama.
namun untuk menentukan atau mengetahu jenis oli apa saja yang di butuhkan tergantung kebutuhan mobil tersebut apakah mobil tersebut menggunakkan oli mineral, oli semi sintetik, atau full sintetik tergantung di manual booknya masing - masing, karena apabila kita menggunakkan oli yang tidak sesuai apalagi menggunakkan SAE yang tidak sesuai akan mengakibatkan dampak buruknya ke mesin sehingga kinerja mesin menjadi kurang maksimal. apalagi kita harus tahu kode APInya, API adalah kode kualitas oli atau spesifikasi oli yang di gunakan dan merupakan singkatan American Protelium Institute. API memiliki beberapa tipe jenisnya yaitu SN, SM, SL, dan yang terbaru adalah teknologinya yaitu API SP atau ILSAC GF-5 atau GF 6A.
namun, untuk menanyakan oli apa yang cocok adalah kita bisa melihat di buku ketentuan atau yang biasa di sebut Manual Booknya. apakah API SN, SM, CF, CL, atau SP. untuk mobil bermesin bensin pada umumnya biasanya menggunakkan jenis API SN, SM, dan SP dan ILSAC, sedangkan untuk oli yang bermesin diesel yaitu CL atau CF.
untuk mobil bermesin bensin jaman sekarang biasanya memang API SN di karenakan oli tersebut biasanya di pakai di jenis oli Semi sintetik dan Full sintetik untuk API SN bisanya di karenakan kandungan oli tersebut mengandung sintetik, untuk yang API SP merupakan teknologi baru yang kualitasnya sudah di atas API SN yang seharusnya lebih bagus dari pada API SN. selain itu juga ada lagi spek oli yang merupakan API SN Plus, biasanya kode tersebut di gunakan untuk mobil yang bermesin turbo.
untuk penjelasan mengenai ILSAC. ILSAC merupakan oli yang biasa di gunakan untuk mobil amerika dan jepang. untuk ILSAC terdiri dari 3 jenis yaitu GF-4, GF-5, dan GF-6. untuk kalian apabila mobil tersebut bermesin bensin kalian juga bisa mencari jenis oli yang API SN dan IlSAC GF-4, GF-5, atau GF-6A di karenakan oli tersebut bisa membuat mobil kalian irit bahan bakar. ILSAC merupakan kepanjangan dari International Lubricants Standardization and Approval Committee.