Lihat ke Halaman Asli

M.FARHAN HANIF

Hanya Orang Biasa

Opini Hubungan Internasional

Diperbarui: 2 Desember 2021   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

binus.ac.id

Teori Hubungan Internasional dapat dibagi menjadi dua kelompok epistemologis: "positivis" dan "pascapositivis". Hipotesis positivis bermaksud untuk menciptakan kembali teknik-teknik untuk ilmu-ilmu bawaan dengan menyelidiki pengaruh kekuatan material. 

Hipotesis sebagian besar berpusat di sekitar unsur-unsur hubungan dunia, misalnya, asosiasi negara, ukuran kekuatan militer, pengaruh keseluruhan, dan sebagainya. 

Epistemologi post-positivis menolak kemungkinan bahwa dunia sosial dapat diperiksa dalam tujuan dan bernilai bebas cara. Hipotesis ini menolak pemikiran fokal neo-otentisitas/radikalisme, seperti hipotesis keputusan waras, karena teknik logis tidak dapat diterapkan ke dunia sosial dan bahwa 'sains' IR tidak terpikirkan.

Teori Positivis terdiri dari

Realisme

Realisme adalah filosofi yang melihat pencarian kekuasaan dan tujuan untuk menguasai sebagai bagian sentral dari naluri manusia.

Liberalisme

Liberalisme adalah cara berpikir tentang kualitas dasar kesempatan individu, kewarasan, etika, kebebasan bersama, kesempatan, dan kebebasan yang setara untuk semua orang.

Neorealisme

Negara memiliki peran utama dalam hubungan internasional

Teori Rezim

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline