Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Partai Komunis Indonesia Dapat Bangkit Setelah Keruntuhannya di Tahun 1948?

Diperbarui: 22 April 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa sih yang ga kenal dengan  PKI, Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik yang memiliki ideologi sosialis komunisme. pasti kalian pernah mendengar sebuah ungkapan "Bapak disuruh menghadap Presiden" atau "Tidak usah mandi Jendral", yap itu adalah ungkapan yang terkenal pada sejarah kelam Republik Indonesia ketika PKI melakukan upaya kudeta berdarah pada 30 September 1965 yang berakhir gagal dan mengakibatkan dibubarkannya PKI untuk selamanya, tapi pemberontakan 30 September 1965 bukanlah upaya pemberontakan PKI terhadap pemerintah Indonesia yang pertama, namun upaya yang kedua. 

Lalu bagaimana dengan yang pertama ?, upaya pemberontakan PKI yang pertama terjadi pada tahun 1948 tepatnya pada tanggal 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur. Pemberontakan Madiun dilatarbelakangi dengan jatuhnya Kabinet Amir Syarifoeddin yang dimana Amir Syarifoeddin adalah salah satu petinggi partai PKI.

Pemberontakan Madiun dapat ditumpas dengan Operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Soebroto dan Nasution, dan mereka berjanji akan menyelesaikan kekacauan dalam waktu dua minggu. Muhammad Hatta bersikeras untuk menghentikan pemberontakan dan merebut Madiun sesegera mungkin sebelum Belanda mulai turun tangan. Akan tetapi PKI tidak dibubarkan oleh pemerintah Indonesia, PKI yang sebelumnya dikuasai oleh para golongan tua mulai diambil alih dengan tokoh-tokoh yang muda seperti D.N Aidit, Sudisman, Nyoto, Lukman dan Sakirman

Para tokoh muda ini memiliki kebijakan partai yang sangat bertentangan dengan kebijakan para tokoh sebelumnya seperti dengan menjadikan PKI yang mendukung segala kebijakan Pemerintahan Indonesia. Kebijakan Republik Indonesia pada tahun 1950-an sangat terkenal dengan kebijakan anti kolonialis dan anti barat, hal tersebut dimanfaatkan oleh PKI dengan membuat Kebijakan partai yang pro akan pemerintah Indonesia, hal tersebut berperan sangat penting dalam memajukan Partai Komunis Indonesia. Sebelum pemilihan 1955, PKI disukai Sukarno untuk rencana 'demokrasi terpimpin' dan merupakan pendukung aktif Sukarno. 

Pada Pemilu 1955, PKI menempati tempat ke empat dengan 16% dari keseluruhan suara. Partai ini memperoleh 39 kursi (dari 257 kursi yang diperebutkan) dan 80 dari 514 kursi di Konstituante. Dengan berkembangnya dukungan dan keanggotaan yang mencapai 3 juta orang pada 1965, PKI menjadi partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. 

Partai itu mempunyai basis yang kuat dalam sejumlah organisasi massa, seperti SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) dan Himpunan Sardjana Indonesia (HSI). Menurut perkiraan seluruh anggota partai dan organisasi-organisasi yang berada di bawah payungnya mungkin mencapai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline