Literasi merupakan salah satu aspek penting yang harus kita ketahui. Literasi dari waktu ke waktu sudah banyak mengalami perubahan. Menurut dalam perkembanganya literasi harus mendapat perhatian. Literasi merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap indivdu.
Perhatian terhadap literasi untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa di masa depan. Literasi banyak dimuat dalam mata pelajaran di sekolah. Salah satunya dalam belajar bahasa Indonesia. Salah satu aspek literasi yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam praktiknya, Pembelajaran Bahasa Indonesia berfokus pada empat aspek keterampilan yang membutuhkan kreativitas guru untuk mencapai hasil belajar yang baik. Keempat aspek keterampilan tersebut juga diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain.
Setiap aspek keterampilan berbahasa Indonesia saling terkait satu sama lain. Misalnya, seseorang dapat berbicara karena ia mampu mendengarkan, atau terampil membaca, dan menulis. Demikian pula orang yang terampil menulis, jika ia terampil mendengarkan, berbicara, dan membaca. Setiap keterampilan saling terkait satu sama lain.
Hasil belajar yang baik tidak terlepas dari proses dan materi ajar yang baik. Pada proses orientasi pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru, akan tetapi siswa yang lebih dituntut untuk aktif. Sehingga guru dituntut mampu memiliki kompetensi yang mampu mengarahkan peseta didik agar mudah memahami materi ajar. Kompetensi profesional seorang guru dengan memiliki kompetensi tersebut antara lain dapat mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dan menggunakan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Artinya, pelatihan publikasi ilmiah bagi guru merupakan pengembangan profesional dalam bentuk karya sebagai tindakan reflektif bagi guru profesional (Agusrida et al., 2020).
Pembelajaran bahasa Indonesia di setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga jenjang selanjutnya berorientasi pada peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia para siswa (Sucia et al., 2020). Peningkatan kemampuan tersebut harus berbanding lurus dengan peningkatan materi ajar. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas materi ajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis teknologi dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran Salah satu media yang digunakan dalam literasi baca tulis adalah modul electronic. (Indriyani et al., 2018) menjelaskan bahwa modul pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran menulis. Modul pembelajaran yang dikembangkan berbasis problem based learning (PBL) sejalan dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis teks.
Dalam pembelajarn bahasa Indonesia, pembelajaran yang digunakan berdasrkan dengan teks. (Indriyani et al., 2019) Pada pembelajaran bahasa Indonesia, kurikulum yang digunakan adalah berbasis teks. Beberapa tahun kemudian, untuk mewujudkan visi dan misi agar masyarakat dapat beradaptasi dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan diperbarui dengan Gerakan Literasi Nasional (GLN)
Dengan demikian, PBL yang dijadikan dasar pengembangan modul ini membutuhkan pembelajaran menulis teks . Hal ini akan memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam penggunaan modul tersebut peranan literasi baca tulis juga sangat berpengaruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H