Di era milenial seperti ini banyak kejadian tak terduga dalam proses belajar mengajar, contohnya saja pelaporan guru oleh seorang murid karena kekerasan terhadap murid. Hal ini sangat membuat para orang tua menjadi khawatir karena adanya kekerasan terhadap anak. Yang jadi masalah sekarang ini pantaskah kekerasan kepada seorang siswa?
Siswa adalah seorang yang menjadi tanggung jawab seorang guru disekolah, siswa di kirim ke sekolah untuk menuntut ilmu agar menjadi lebih pintar. Dalam hal ini guru sebagai orang tua kedua setelah ibu dan ayah sebaiknya memberi contoh yang baik kepada anak atau murid-muridnya.
Guru yang baik harusnya menjadi panutan bagi siswa, seperti kata-kata orang jawa guru iku digugu lan ditiru. Jika siswa membuat kesalahan jangan memberi hukuman yang membuat siswa trauma atau merasakan luka fisik kepada siswa. Berikan hukuman yang sepantasnya bagi siswa tersebut. Dan bisa lebih baik lagi jika memberi hukuman yang edukatif terhadap siswa.
Jika kesalahan yang dilakukan siswa tersebut melebihi batas sebaiknya di laporkan kepada kedua orang tuanya. Karena seseorang yang lebih baik memberi hukuman adalah orang tua aslinya. Tetapi guru banyak yang tidak memikirkan hal itu dan langsung memberi hukuman kepada siswa tersebut. Hal ini yang dapat menimbulkan kesalah pahaman yang bisa membuat guru tersebut menjadi orang yang bersalah.
Dapat kita simpulkan jika seorang siswa membuat kesalahan dilihat dulu tolak ukur kesalahan siswa tersebut. Jika masih tergolong kesalahan kecil jangan memberikan hukuman yang sangat berat, akan lebih baik jika memberikan hukuman yang mendidik siswa tersebut. Dan apabila sudah tergolong masalah besar sebaiknya beritahu kepada orang tuanya agar diberi nasehat atau hukuman kepada murid tersebut.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H