Lihat ke Halaman Asli

M fajar Priyatna

penulis artikel,penulis cerpen

Cinta yang Tak Terlupakan

Diperbarui: 10 Mei 2023   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Dia duduk di depanku, tapi jarak antara kami terasa sangat jauh. Hatiku berdebar-debar, tapi aku tidak bisa mengatakannya. Cinta yang ada di dalam hatiku tidak bisa terucapkan.

Aku dan dia berteman selama bertahun-tahun, tetapi aku tidak pernah bisa mengungkapkan perasaanku. Dia selalu ada untukku ketika aku butuhkan, dan aku selalu merasa nyaman bersamanya. Namun, aku tidak bisa berani mengatakan bahwa aku mencintainya.

Ketika dia mulai berkencan dengan orang lain, aku merasa hatiku hancur. Aku merasa seperti aku kehilangan kesempatan untuk mengatakan perasaanku padanya. Namun, aku terus bertahan dan tetap menjadi temannya.

Setiap kali dia membutuhkan dukungan atau seseorang untuk diajak bicara, aku selalu di sana. Aku tidak pernah menunjukkan bahwa aku mencintainya, tetapi aku selalu berharap suatu hari nanti dia akan menyadari betapa pentingnya aku baginya.

Namun, hidup tidak selalu seperti yang kita inginkan. Dia memutuskan untuk pindah ke kota lain, dan aku merasa hancur. Aku merasa seperti aku kehilangan segalanya. Dia meninggalkan sebuah kekosongan yang tidak bisa diisi oleh siapa pun.

Aku merenung tentang cinta yang tidak bisa terucapkan. Aku merenung tentang segala sesuatu yang bisa terjadi jika aku berani mengatakannya. Aku merenung tentang semua kesempatan yang hilang karena aku terlalu takut.

Namun, aku menyadari bahwa cinta tidak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata. Aku menyadari bahwa ada cara lain untuk menunjukkan perasaanku. Aku membuat keputusan untuk mengejar mimpiku, dan melanjutkan hidupku dengan berani.

Aku menulis surat kepadanya setiap minggu, meskipun aku tidak pernah mengirimkannya. Aku mengekspresikan semua perasaanku dalam surat itu. Aku menulis tentang betapa pentingnya dia dalam hidupku, dan betapa aku mencintainya.

Aku tidak tahu apakah dia pernah membaca surat-surat itu, atau bahkan apakah dia masih memikirkan aku. Tetapi aku tahu bahwa aku sudah mengungkapkan perasaanku dengan cara yang lain. Aku merasa lega dan bahagia, meskipun cinta itu tidak terucapkan.

Mereka mengatakan bahwa waktu bisa menyembuhkan segala sesuatu, dan aku percaya itu. Hidup terus berjalan, dan aku bertemu dengan orang lain. Namun, tidak ada yang bisa menggantikan cinta yang tidak bisa terucapkan itu.

Aku memikirkan dia setiap hari, dan aku berharap dia bahagia di mana pun dia berada. Aku tahu bahwa aku mencintainya, dan itu sudah cukup bagiku. Meskipun cinta itu tidak bisa terucapkan, aku merasa seperti aku telah melakukan segalanya dengan benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline