Lihat ke Halaman Asli

Mencerdaskan Bangsa: Pendidikan untuk Semua, Tanpa Batas dan Tanpa Halangan

Diperbarui: 23 Januari 2025   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu Muslimah ketika mengajar (sumber: Film Laskar Pelangi)

 

Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun peradaban suatu bangsa. Melalui pendidikan, generasi muda tidak hanya dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dibentuk menjadi individu yang berkarakter, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Di Indonesia, semangat mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi salah satu amanat konstitusi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Namun, apakah semangat ini telah terwujud tanpa hambatan?

Pendidikan Sebagai Hak Asasi

Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) Pasal 26, setiap individu berhak mendapatkan pendidikan. Hal ini sejalan dengan Pasal 31 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah pun diwajibkan mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun, realitas menunjukkan bahwa akses pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, mahalnya biaya pendidikan, hingga isu buta aksara masih menjadi penghalang utama. Data dari UNESCO tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 1,5 juta penduduk dewasa di Indonesia masih mengalami buta aksara, dengan mayoritas berasal dari daerah terpencil.

Ketimpangan Akses Pendidikan

Ketimpangan akses pendidikan di Indonesia sering kali disebabkan oleh faktor geografis. Wilayah-wilayah terpencil seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian wilayah Kalimantan masih memiliki infrastruktur pendidikan yang minim. Ketiadaan sekolah yang memadai, kekurangan tenaga pengajar, dan keterbatasan fasilitas belajar mengajar menjadi kendala utama.

Contohnya, di beberapa desa di pedalaman Papua, siswa harus berjalan kaki hingga puluhan kilometer hanya untuk mencapai sekolah terdekat. Kondisi ini menyebabkan banyak anak-anak putus sekolah atau tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali. Sementara itu, di daerah perkotaan, fasilitas pendidikan lebih lengkap, namun sering kali hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki kemampuan ekonomi lebih baik.

Pendidikan Inklusif untuk Semua

Pendidikan inklusif adalah pendekatan yang bertujuan memastikan semua individu, tanpa terkecuali, mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini mencakup anak-anak dengan disabilitas, kelompok minoritas, dan mereka yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem.

Program pendidikan inklusif telah mulai diterapkan di beberapa daerah, seperti pembentukan sekolah-sekolah inklusi yang menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Namun, implementasi program ini masih jauh dari sempurna. Banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas ramah disabilitas, seperti ramp untuk pengguna kursi roda atau guru yang terlatih menangani siswa dengan kebutuhan khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline