Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Jejak Yang Hilang

Diperbarui: 22 Januari 2025   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Jejak yang hilang

Di jalan sunyi yang dilupakan waktu,jejak-jejak kecil tak lagi berpadu.Bayang-bayang menari di antara debu,
menyimpan kenangan yang pernah satu.

Aku mendengar rintihan angin,
membawa cerita dari masa silam.
Tentang tawa yang pecah di tengah hujan,
dan luka yang terpendam di dalam diam.

Adakah tempat untuk kembali?
Saat langkah hanya menuju sunyi.
Adakah tangan yang kan merengkuh,
dalam duka yang enggan luruh?

Tapi hidup tak pernah menunggu,
ia berlari, meski kita membeku.
Maka biarlah jejak itu pudar,
menjadi rahasia waktu yang tak lagi samar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline