Lihat ke Halaman Asli

Membangun Bangsa Ala Abipraya

Diperbarui: 25 Mei 2016   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

AWALNYA perusahaan ini hanya menangani proyek-proyek irigasi. Seiring berjalannya waktu, pekerjaan bergengsi kerap dikerjakannya. Bukan hanya dalam negeri, namun juga pekerjaan prestisius di luar negeri. Cerita panjang mengiringi kelahiran perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

PT Brantas Abipraya (Persero), dikenal sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menangani proyek seperti bendungan, terowongan, jalan dan jembatan, bandara, bangunan, pembangkit listrik, dan banyak lagi. Padahal awalnyanya, perusahaan ini lebih banyak mengerjakan proyek irigasi.

Semuanya diawali tahun 1970 saat Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Ir Sutami melakukan inspeksi ke Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas. Orang kemudian mengenalnya sebagai Proyek Brantas. Ia menilai perlu adanya wadah untuk mengelola proyek-proyek yang akan segera selesai. Di sisi lain juga muncul pemikiran dibutuhkan adanya badan otonom yang bergerak di bidang jasa konsultasn dan jasa kontraktor untuk melakukan pekerjaan hingga ke luar wilayah Sungai Brantas. Namun hingga mengakhiri masa jabatannya, rencana tersebut belum terealiasi.

Tahun 1979, Menteri Pekerjaan Umum Dr Ir Purnomosidi Hajisarosa mengusulkan adanya pemekaran proyek Brantas menjadi tiga badan. Salah satu alasannya karena melihat kemampuan anak-anak muda yang terlibat dalam Proyek Brantas waktu itu yang cukup mumpuni.

Ia meyakini dengan memekarkan orang-orang yang terlibat Proyek Brantas maka akan memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki. Ia kemudian membagi tiga unit, masing-masing : Unit I sebagai Unit Pelaksana Proyek Induk. Pekerjaannya mencakup pelaksanaan proyek-proyek yang sedang dibangun dan pengeloaan serta pemeliharaan bangunan-bangunan yang telah selesai di lingkungan proyek.

Unit II : Unit Perencanaan, bisa berbentuk PT-Persero dalam bidang Jasa Konsultan. Dan Unit III yang merupakan Unit Pelaksanaan, yang dapat berbentuk suatu PT-Persero dalam bidang Jasa Kontraktor.

Direktur Jendral Pengairan saat itu, Dr Ir Suyono Sosrodarsono kemudian ditunjuk menjadi penanggungjawab pembentukan. Awalnya sebagai wadah dari Unit Pelaksanaan semula dipertimbangkan PT Buana Karya yang pada saat itu keadaannya tidak sehat. Namun karena proses untuk menertibkan perusahaan tersebut memerlukan waktu yang lama, serta dengan berbagai pertimbangan lainnya, maka oleh Menteri PU Dr Ir Purnomosidi Hajisarosa pada tanggal 16 Mei 1980 memohon persetujuan Presiden RI untuk mendirikan perusahaan Jasa Konstruksi (PT.Persero) baru.

Nama Brantas Abipraya yang memiliki makna ‘Semangat Brantas’ disematkan pada PT-Persero baru tersebut. Akhirnya sejarah mencatat, melalui Akte Notaris Kartini Mulyadi SH Nomor 88 lahirlah PT  Brantas Abipraya pada 12 November 1980. Waktu pula yang kemudian membuktikan perjalanan Brantas Abipraya dari perusahaan yang semula hanya untuk pekerjaan irigasi sekarang berkembang ke pekerjaan konstruksi umum.

Kilas sejarah PT Brantas Abipraya  sebagai perusahaan terpercaya dalam bidang konstruksi umum setidaknya bisa dilihat dari fase lahir, bertumbuh hingga masa kini. Pada tahun 1980, Brantas Abipraya didirikan sebagai perusahaan yang berorientasi laba yang memiliki kedudukan di Malang, Jawa Timur.

Satu dekade kemudian, atau tahun 1990, Brantas Abipraya mengalami fase belajar untuk bertumbuh. Manajemen terus melakukan perbaikan terus menerus hingga kemudian mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek besar yang tidak hanya berhubungan dengan air, seperti awal mula berdiri. Sebut saja proyek jalan, jembatan, bangunan dan proyek-proyek pelabuhan udara.

Prestasi Monumental                                                                                   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline