Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fadillah Ramdhani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Metode Kuliah Hybrid di UNISA Yogyakarta pada Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 25 Januari 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah hybrid, daring dan tatap muka di UNISA Yogya, pada 21 Oktober 2021 (Foto: muhammadfadillahramdhani)

Kasus Covid-19 merupakan virus yang menyebabkan perubahan terhadap dunia yang muncul di Indonesia pada akhir Desember 2019, kemunculan Covid-19 diperkirakan dari Wuhan, China dan disebarkan melalui turis ataupun orang lokal yang setelah pulang dari Wuhan. 

Virus tersebut kemungkinan bisa saja disebarkan melalui udara, sentuhan dan lain-lain. Hingga saat itu juga pemerintah membatasi kegiatan kita di luar ruangan dan di berbagai aktivitas sosial. 

Seperti yang kita ketahui, Covid-19 memberikan dampak yang sangat mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, pendidikan, dan kehidupan. Akibat dampak yang ditimbulkan menyebabkan kesejahteraan masyarakat semakin menurun dan pada sektor pendidikan hanya dilakukan pembelajaran secara daring (online) penuh.

Namun, semenjak kasus virus Covid-19 pada bulan oktober 2021 lalu mengalami penurunan, berbagai sektor mulai mengalami kenaikan yang agak signifikan salah satunya adalah sektor pendidikan. Berbagai cara dilakukan untuk melakukan pembelajaran tersebut, hingga akhirnya ditetapkan menggunakan metode pembelajaran hybrid.

Pertama-tama harus kita ketahui, apa itu kuliah hybrid/hybrid learning? Yaitu sistem pembelajaran campuran yang digabungkan antara kuliah daring dan tatap muka, metode pembelajaran tersebut umumnya dianjurkan sebesar 50% atau setengah dari jumlah total mahasiswa yang tersedia. Namun angka yang dianjurkan tersebut juga bisa tergantung dengan ketentuan yang berlaku di setiap kampus masing-masing.

Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menerapkan metode perkuliahan dan praktikum dilakukan secara hybrid learning atau campuran antara perkuliahan online dan tatap muka dalam waktu yang bersamaan. 

Penerapan metode kuliah hybrid di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat dengan selalu menerapkan 3M, yaitu Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Memakai masker serta bagi mahasiswa yang ikut kuliah tatap muka harus sudah melakukan vaksin minimal dosis pertama. Hal tersebut dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Hybrid learning ini sangat berguna bagi mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta bukan semata-mata hanya untuk pembelajaran saja, namun juga digunakan untuk mencegah tertularnya virus secara langsung dan juga untuk menekan angka penyebaran mata rantai virus covid-19 agar tidak semakin bertambah luas. 

Dengan dilakukan pembelajaran hybrid juga memiliki sisi positif terhadap pembelajaran, karena dengan dilakukannya metode hybrid ini mahasiswa akan sangat mudah mengerti materi yang dijelaskan sehingga mudah diserap dan mengerti dengan teman satu kampus bahkan mendapat teman banyak. 

Namun, apabila pembelajaran daring (online) penuh akan memiliki beberapa kendala dan faktor penghambat pembelajaran, contohnya seperti jaringan internet yang kurang stabil, materi yang miss komunikasi, dan juga malas mendengar hingga tertidur.

Sehingga sebagian mahasiswa pun akan mengeluh dengan peristiwa kuliah daring tersebut. Maka dengan dilakukannya kuliah hybrid di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, keluhan para mahasiswa terbayarkan dengan metode pembelajaran hybrid ini karena selain pembelajarannya menjadi efektif juga mendapatkan relasi yang luas baik di dalam dan di luar kampus, namun juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline