Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Islam Az Zahra Lampung

Publikasi dan Informasi

Dari Hutan Mangrove Petengoran, Toni Yunizar Membangun Kebajikan untuk Sesama dan Keberlangsungan Lingkungan

Diperbarui: 4 Agustus 2022   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lampungtraveller.com

Berawal dari keprihatinan terhadap merebaknya penyakit malaria yang menyerang warga di desanya akibat pembabatan hutan mangrove, Toni Yunizar berhasil merehabilitasi 113 hektar lahan mangrove untuk mengembalikan fungsi alami hutan mangrove sebagai kawasan sabuk hijau sekaligus habitat nyamuk termasuk menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga dari sektor pariwisata.

...

Perahu kecil itu membelah perlahan perairan pantai yang tenang dan sejuk diapit rimbunnya hutan mangrove. Seorang pria bertelanjang dada yang terus berjalan di belakang perahu itu terus memeriksa dengan teliti benih-benih bakau yang mulai mengeluarkan kelopak-kelopak daun kecil.

Sesekali ia juga memungut beberapa sampah plastik yang terbawa arus hingga ke sela-sela akar pepohonan mangrove.

Sosok itu, Toni Yunizar seperti tak pernah lelah untuk terus menjaga kawasan konservasi hutan mangrove Petengoran tak hanya untuk lingkungan tapi juga untuk keberlangsungan masyarakat, hari ini, besok dan nanti.

Keberadaan hutan mangrove yang ada di Desa Gebang, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran ini pula yang menjadi upaya Toni Yunizar untuk tetap menjaga ekosistem lingkungan pantai dari kemungkinan abrasi, banjir rob hingga serangan nyamuk malaria akibat pembabatan hutan mangrove untuk pembangunan tambak.

Selain itu, berkat kegigihan Ketua Pelestari Hutan Mangrove Desa Gebang ini pula, kini hutan mangrove bisa memberikan penghasilan bagi puluhan warga desa termasuk menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi warga Desa Gebang, melalui kunjungan wisatawan ke hutan mangrove yang luasnya mencapai 113 hektar ini.

Dari semangat yang dibangun Toni Yunizar pula, hutan mangrove Petengoran kini menjadi salah satu badan usaha resmi milik desa (BUMDes) yang diatur secara khusus dalam peraturan desa yang telah ditetapkan sejak tahun 2016 sebagai salah satu sumber penghasilan utama desa dari sektor pariwisata.

Kini, tebalnya tingkat tutupan hutan mangrove di sepanjang garis pantai kawasan pesisir Padangcermin tak hanya mampu menekan serangan nyamuk tapi juga menjadi kawasan wisata favorit di kalangan wisatawan tak hanya domestik tapi juga wisatawan asing yang mengagumi keindahan hutan bakau ini yang sepenuhnya dikelola oleh warga yang hasilnya untuk kesejahteraan warga pula.

Selain itu, Desa Gebang yang semula menjadi daerah endemis malaria perlahan mulai hilang karena keberadaan hutan mangrove yang menjadi habitat alami nyamuk Anopheles. Tak hanya itu saja, ekosistem kawasan sabuk hijau di pesisir Kecamatan Padangcermin kini juga lebih terjaga dari kemungkinan abrasi, banjir rob hingga kualitas lingkungan yang lebih sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline