Lihat ke Halaman Asli

Meyta Salma

Mahasiswa

Mengurai Kompleksitas Persoalan Melalui Puisi

Diperbarui: 19 Juni 2023   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Judul Buku         : Ikan Adalah Pertapa

Pengarang         :  KO Hyeong Ryeol

Penerjemah      : Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah

Penerbit             :  KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta

Tahun Terbit   :  2023

Tebal                   :  xxiii + 259

            Puisi itu sakit, putus asa, tertunda dan terasing, demikian menurut KO Hyeong Ryeol. Kutipan tersebut terdapat dalam ”Prosa Penyair” yang sekiranya dapat menggambarkan kecenderungan tema dari sebagian puisi dalam antologi puisi Ikan Adalah Pertapa ini. Buku ini merupakan kumpulan puisi dwi bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Awalnya berbahasa Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah. Penyair KO menuliskan puisi ini menjadi empat bagian, yang setiap bagiannya memuat lima belas buah puisi. Selain itu, dalam buku ini pun disertakan karya prosa berupa esai. Pada 60 puisi tersebut, kita akan menemukan tema yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan renungan penyair mengenai nilai-nilai kehidupan.

            Kita mulai dengan puisi yang menyorot permasalahan sosial, salah satunya ialah puisi yang berjudul ”Sebuah Puisi yang Tak Dapat Ditulis”. Dalam puisi tersebut, penyair menggambarkan kemiskinan yang terjadi di Kota Seoul. Penyair menggambarkan hal tersebut dengan:

Kota Seoul di mana sepuluh juta penduduk mengambil jalan yang berbeda//

Bagian bawah kursi yang terasa sejuk, membuat hati terasa nyeri/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline