Lihat ke Halaman Asli

Syahdu di ujung Rindu

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Senja temaram mengusik sukma
membentang khayal melintas masa
melebur mimpi menjadi sebentuk asa yang tak pasti
dalam sujud, ku berserah diri...
Tuhan....
Jika yang terbaik bagiku adalah jauh darinya..
maka jauhkanlah aku darinya...
Jika ada sedikit saja kebaikan untuk kami bersama...
maka satukanlah hati kami berdua....
Dalam relung masa ketika cinta tidak lagi harus bersama
bara rindu menyelimuti kalbu
membakar gejolak nafsu
mengulaskan kembali kenangan masa lalu
Selalu ada yang indah jika mau dirasa
sepahit apa kenangan, jika selalu di kenang..
akan menghadirkan ketenangan...
Tiada yang bisa menipu hati
selain diri sendiri....
tiada yang bisa menahan gejolak cinta
kecuali hati yang penuh rindu membara
Setiap manusia tiada pernah lepas dari salah dan dosa...
dari praduga bersalah dan sengketa,
hanya kebesaran hati yang bisa....
menghapus kebencian dalam dada.
Gemintang di ufuk menyapa ramah
tersenyum dalam garis siluet sang lembayung
seiring doa yang terucap di setiap tarikan nafas
ada rindu yang mengalun
sendu dan syahdu
***
Lebuay, 30 april 2011
http:/meyshalestary.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline