Tidak menyangkah jika Somalia, sebuah negara miskin yang selalu muncul di televisi dengan background anak-nak kecil yang kurus kering kurang gizi ternyata merupakan sarangnya bajak laut alias Pirates. Hingga saat ini Pirates of Somalia telah berhasil membajak 29 kapal laut dan sekitar 700 sandera. Melihat dari jumlah kapal yang di bajak dan sandera yang di tawan memberi kesan bahwa 'organisasi' ini mempunyai kekuatan yang sangat besar. Pertanyaanya kemanakah kapal-kapal patroli di laut Arabia ketika peristiwa pembajakan itu terjadi? Atau di laut Arab yang merupakan jalur lalu lintas yang ramai dengan kapal-kapal tanker besar memang tidak ada penjaganya? Beberapa hari lalu angkatan laut diraja Malaysia (Royal Malaysian Navy) berhasil menyelamatkan sebuah kapal tanker MT Bunga Laurel dan 23 krew nya dari tangan para bajak laut Somalia. Hampir bersamaan dan dari lokasi yang tidak jauh, angkatan laut Korea Selatan juga sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap kapal tanker milik Samho Shipping dari negaranya yang telah di bajak sejak tanggal 15 Januari lalu. Kedua operasi itu berhasil membekuk para bajak laut tersebut. Laut Arabia yang merupakan satu-satunya jalur untuk para kapal tanker dari negara-negara Asia khususnya memang sangat rawan dengan para bajak laut. Terutama bajak laut dari Somalia. Kalau di lihat dari postur tubuh para bajak laut yang tertangkap memang tidak dapat di ragukan lagi kalau mereka adalah tipikal orang Somalia. Dengan tubuh postur tubuh berkulit gelap, tinggi dan kurus namun mempunyai kekuatan dan semangat bajak laut yang sangat kuat. Mungkinkah kelaparan dan kemiskinan di negerinya membuat mereka menjadi bajak laut? Dan digunakan untuk apa hasil bajakan tersebut? Mungkinkah mereka adalah 'Robin Hood' modern dari Somalia? Hard to said.... http://www.artikelbebas.co.cc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H