Pernah terpikir tidak, bahwa ada masanya sebagai Net-Writer, kita merasa jenuh meng-update tulisan dengan menekan tombol-tombol Keyboard.Alangkah best-nya kalau apa yangkita pikir, kita ucapkanlangsung tertera di layar monitor tanpa kita perlu mengetik nya. Sebuah teknologi~ Voice screen~ yang cangih dengan sensor suara yang sangat peka. Sebuah speak… yang sangat sensitif dan minus kesalahan. Hmm pasti Bestttt!
Saya rasa itulah yang dibutuhkan seorang penulis. Voice Screen sebuah alat yang bisa merubah suara menjadi tulisan. Sehingga para penulis yang produktivitasnya tinggi seperti para kawan Kompasioner, tidak perlu lagi mengetik berjam-jam di depan komputer, tapi hanya perlu bersuara saja. Suara bisa di rekam, kan?. So, di manapun kita berada, jika hasrat menulis sedang muncul, kita hanya perlu merekamnya saja, begitu tiba di depan komputer yang berteknologi ~Voice Screen~ kita hanya perlu menstranfer hasil rekaman tadi kedalam bentuk tulisan. Voice Screen yang saya maksud hampir sama dengan Speech recognition. Hanya saja lebih peka dan sensitif.
Oups satu lagi, sensor suara harus di lengkapi dengan detektor yang bisa membedakan suara. Detektor itulah yang tugasnyamengatur dan menentukan suara jenis apa dan berfrekuensi berapa yang akan di transfer. Jadi tidak semua suara yang di dengar komputer akan di transfer menjadi tulisan. Bahaya kan… kita sedang asyik tranfer suara, tiba-tiba ada ayam berkokok…. Nanti malah suara ayam berkokok itu kena tranfers pula.
Saya dengar teknologi ~Vioice Screen~ sudah ada. Hanya saja saya kesulitan mencari info tentang hal ini. Mungkin para Kompasioner ada yang bisa membantu saya… ???
Please…..
Terimah kasih….
Dan…Have a nice day..!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H