Lihat ke Halaman Asli

Peduli pun Mahal

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Woman crying as she returns home after the war in Kosovo to find her house in ruins from http://www.lightstalkers.org/images/show/315628

Jika di negeri-negeri perang, kebebesan adalah satu hal yang mahal, sementara nyawa manusia terasa murah. Nyawa dijadikan taruhan saat harga diri terinjak-injak lawan. Harga diri di negeri ini cukup mahal, hingga saat ada orang yang merendahkan harga dirinya, mereka rela menjadikan nyawa melayang tuk mempertahankannya. Berbeda dengan negara-negara dunia ketiga yang segala sesuatu di dalamnya terasa mahal. Sapi, kedelai, bahan bakar, kendaraan, bahkan kepedulian pun terasa mahal. Sementara harga diri begitu murah.

Woman crying as she returns home after the war in Kosovo to find her house in ruins from http://www.lightstalkers.org/images/show/315628

Kita kerap sekali disuguhi berita betapa mahalnya peduli hingga ia harus ditebus dengan nyawa manusia. Sekali, dua kali, sepuluh kali? Lebih!! Kebijakan administrasi RS yang berbelit tak sedikit dijadikan salah satu faktor telatnya penanganan seorang bayi/pasien hingga pada akhirnya meninggal dunia. Ratusan  bayi tanpa dosa mati barulah bisa mengetuk pintu peduli orang.

Peduli tak pernah sekalipun dimasukkan dalam kategori barang mewah dalam ilmu ekonomi mahdzab manapun. Sama sekali tak pernah! Namun mahalnya terasa sangat di zaman penuh huru hara ini.

Kebanyakan orang  jaman sekarang hanya peduli dengan keburukan orang lain, tanpa mau bersusah memperbaiki kesalahan/keburukannya. Seseorang seakan lupa dengan susahnya orang, namun menjadi sangat peduli dengan kejelekan orang. Siapa yang mengajarkan kita untuk peduli dengan kebusukan manusia lainnya dan menggunjingkan ke seantero dunia? Bahkan manusia paling mulia, Rasulullah Saw pun tak pernah mengajarkannya.

Ini namanya bukan peduli! Peduli tak seperti ini, peduli itu tanda kasih antar manusia. Saat seseorang merasa dunia tak lagi indah baginya, maka peduli adalah harapan.

nasihat adalah bentuk peduli,

senyum adalah bentuk peduli,

memberi adalah bentuk peduli,

menyapa adalah bentuk peduli,

dan masih banyak lagi bentuk peduli yang bisa kita lakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline