Lihat ke Halaman Asli

Meylita Rizki Puteri

Always Learning

Gawat! Indonesia Masih Jauh Dalam Mengelola Sampah Makanan

Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun masyarakat di dunia kehilangan makanan (food loss) dan membuang makanan (food waste) sebanyak 1.3 miliar limbah makanan (FAO, 2020). Limbah makanan mengakibatkan kerugian ekonomi secara dunia sebesar USD $1 triliun dan ada 690 juta orang kelaparan, 149.2 juta anak mengalami stunting dan 49.5 juta anak mengalami wasting (Barilla Center for Food and Nutrition, 2021).

Menurut FAO (2020), limbah makanan terbanyak berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran sebesar 45% dan diikuti oleh ikan dan seafood, dan sereal dengan masing-masing sebesar 35% dan 30% total food loss dan food waste. 

Sumber: FAO (2021)

Buah dan sayuran menduduki peringkat teratas dikarenakan food loss dalam pengantaran bahan makanan selama perjalanan saat pendistribusian ke retail atau supermarket. Sehingga, ketika buah dan sayuran sampai di supermarket sudah dalam keadaan yang tidak layak untuk dijual kepada pembeli (customer). 

Selain itu, buah dan sayuran menjadi makanan yang dibuang oleh konsumen karena memiliki umur simpan yang pendek. Sehingga, konsumen tidak bisa menyimpan buah dan sayuran dalam jangka waktu panjang. 

Permasalahan limbah makanan sudah menjadi masalah dunia dan organisasi dunia seperti G20 telah menetapkan anggotanya; 15 dari 19 negara untuk mengelola sampah makanan pada tahun 2030 dan sudah memiliki strategi nasional untuk mengurangi food loss dan waste (Barilla Center for Food and Nutrition, 2021). Hal ini bertujuan untuk mencapai pembangunan yang rendah karbon pada tahun 2050. 

Berdasarkan hasil FSI pada organisasi dunia G20, Indonesia dan Mexico merupakan negara terburuk dalam penanganan food loss dan waste pada kuarter ketiga. Walaupun Indonesia sudah menerapkan kebijakan dalam mengelola food loss dan waste, tetapi kebijakan tersebut belum dilaksanakan dengan efisien. Oleh karena itu, Indonesia berada di urutan tiga teratas dalam membuang sampah makanan terbanyak di dunia, sekaligus urutan kedua setelah Arab Saudi (Economist Intelligence Unit, 2021). 

screen-shot-2021-10-25-at-1-32-25-am-61756f20dfa97e64c86ad024.png

Sumber: EIU (2021) & SIPSN (2011)

Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia membuang sampah makanan sebanyak 300 kilogram per orang. Namun hitungan tersebut hanya untuk satu orang saja dalam satu rumah dan menurut FAO (2016), bila hitungan sampah makanan dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini, maka sampah makanan di Indonesia menghasilkan 13 juta ton setiap tahun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline