Lihat ke Halaman Asli

Tipe-tipe Pembaca

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Pembaca Subyektif


Pembaca yang membaca untuk mengenali penulisnya, entah dengan tujuan apa. Bisa jadi untuk mengetahui cara berpikir, identitas, atau bahkan karakter penulis. Dan tak dipungkiri jika pembaca ini tidak memilki pemikiran positif, maka kadang ia hobby mencari-cari kekurangan penulis sehingga pembaca ini sulit membedakan mana opini & reportase atau fakta, sehingga cenderung gagal paham. Biasanya pembaca ini danggap sebagai pembaca ad hominem.

2. Pembaca Obyektif


Pembaca ini biasanya lebih cenderung membaca tulisan seseorang hanya sekedar ingin mendapatkan manfaat baik itu dari segi informasi, pesan, hiburan dll dari membaca isi tulisan. Siapa penulisnya, bukanlah hal yang penting. Menghabiskan waktu untuk mencari kekurangan penulis, merupakan suatu kerugian baginya, dan jika toh kekurangan penulis itu tersirat, maka tetap itu menjadi manfaat buatnya. Pembaca yang tidak mau rugi karena membaca, yang cenderung menempatkan diri di posisi penulis.

3. Pembaca Kritis
Pembaca ini gabungan dari pembaca subyektif & obyektif. Ia memerlukan relevansi antara isi tulisan dengan penulis. Prinsipnya, seorang penulis seharusnya berkepribadian atau memiliki bakat & keahlian di suatu bidang, sebagaimana yang ia tuliskan. Pembaca yang sangat idealis. Kelemahannya kadang-kadang berpikir negatif tentang penulis.

4. Pembaca Girang


Pembaca yang sekedar membaca untuk mengisi waktu tanpa belajar & merenungkan apa yang ia baca. Membaca hanya sebuah refreshing. Biasanya bacaannya berbau humor atau menyentuh hati setelah tertawa atau menangis maka selesailah sudah ia membaca. Mottonya: "Membaca sebagai salah satu cara menikmati hidup".

5. Pembaca Otoriter


Pembaca ini juga bagian dari pembaca subyektif, tapi bedanya pembaca ini sulit menerima kenyataan, sehingga cenderung ngotot. Pembaca yang sulit membedakan mana tulisannya & mana tulisan orang lain sehingga cenderung memaksakan pemikirannya kepada penulis sehingga kesannya sulit menghargai pendapat.

6. Pembaca Apatis
Pembaca ini suka membaca, tapi tidak mau tahu apa yang dia baca. Cerita humor yang membuat orang lain tertawa terbahak-bahak pun tak akan membuatnya tersenyum, semua tulisan yang dia baca terkesan biasa saja. Membaca hanya sekedar membaca, ia tak mau tahu apakah yang ia baca itu berguna atau tidak.

7. Pembaca Yang Tidak Membaca


Biasanya pembaca ini hanya melihat judul, lalu menarik kesimpulan, yang sangat bertolak belakang dengan pesan tulisan.

8. Bukan Pembaca


Dalam Kompasiana, tipe ini hanya sekedar menulis lalu tidur. Dia tidak mau tahu apa yang terjadi pada tulisannya & tak suka membaca karya Kompasianers yang lain. Tepatnya, pembaca yang statusnya"ada dan tiada" alias bukan pembaca tapi penulis.

Itu saja dulu. Termasuk tipe manakah kita?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline