Lihat ke Halaman Asli

Meylinda Widyaningrum

Guru Bahasa Indonesia

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerpen Menggunakan Model Discovery Learning Berbantuan LKPD

Diperbarui: 4 Desember 2023   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan seseorang. Keterampilan membaca yang dipelajari siswa kelas XI adalah keterampilan membaca pemahaman . Indonesia memiliki berbagai jenis karya sastra, salah satunya adalah cerita pendek yang lebih popular dengan akronim cerpen, cerpen termasuk cerita yang dihasilkan dari imajinasi atau khayalan pengarang yang ditulis berbentuk prosa yang dibaca "sekali duduk" untuk mendapatkan makna dari karya sastra tersebut. Cerpen adalah suatu cerita yang berbentuk prosa yang relatif pendek. 

Membaca pemahaman cerpen merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik kelas XI SMA. Namun, peserta didik merasa kegiatan membaca cerpen sebagai kegiatan yang membosankan. Pada kenyataannya, minat peserta didik dalam membaca pemahaman cerpen masih rendah. Sebagai langkah menentukan pemecahan masalah, guru melakukan kajian literatur dan wawancara pakar. Untuk menghasilkan keefektifan dalam pemahaman dan kemampuan membaca cerpen dapat menggunakan model dan teknik pembelajaran yang tepat (Darsono dalam Mufarichah 2006:33). Hal tersebut juga dikemukakan Bapak Kelik Wardiyono selaku Kepala SMA IT Ibnu Abbas Klaten bahwa guru perlu menemukan solusi pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran abad 21 yang menggunakan model pembelajaran inovatif, berorientasi pada 4C, terintegrasi dengan TPACK, berbasis HOTs, dan Literasi.

Kemampuan apresiasi siswa terhadap karya sastra tidak terlepas dari kenyataan bahwa karya sastra, khususnya cerpen sangat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Hasil analisis unsur cerpen tersebut dapat menjembatani antara cerita rekaan dengan pengalaman siswa di dalam kehidupannya sehari-hari.

Discovery learning (DL) merupakan pembelajaran berdasarkan penemuan (inqury based), konstruktivistik dan teori bagaimana belajar. Model ini memiliki skenario memecahkan masalah yang ada. Model DL merupakan model yang mengarahkan peserta didik agar mampu menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran yang dilakoninya. Peserta didik dibiasakan untuk menjadi seorang yang saintis (ilmuwan) yang tidak hanya bertindak sebagai konsumen tetapi juga diharapkan lebih berperan aktif sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan.

Dalam penelitian ini diharapkan upaya penggunaan model Discovery learning berbantuan LKPD mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam membaca pemahaman cerpen yaitu materi yang akan diajarkan pasca PTS di kelas XI S 2 SMAIT Ibnu Abbas Klaten. Peneliti memilih model tersebut karena peneliti melihat ada kesamaan antara sintak pembelajaran Discovery learning dengan membaca pemahaman cerpen.


discovery learning dan menyusun LKPD dengan baik sesuai model pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran sangat ditentukan oleh guru, oleh karena itu diperlukan adanya dukungan dari pihak sekolah dan pengawas. Dukungan tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dari pembelajaran dan berguna untuk mengevaluasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Adanya dukungan tersebut akan mendorong guru untuk menerapkan metode pembelajaran discovery learning berbantuan LKPD ini sebagai salah satu alternatif pembelajaran. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline