Lihat ke Halaman Asli

Pengguna BPJS Dianggap Pengemis: Rugi Bayar!

Diperbarui: 29 Januari 2024   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BPJS adalah program yang bertujuan untuk menjamin masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Namun beberapa waktu lalu, sempat ramai di berbagai media sosial tentang seorang wanita yang membahas buruknya pelayanan yang diberikan kepada pengguna BPJS. Dimana terdapat banyak syarat penanganan, seperti di beberapa rumah sakit BPJS tidak bisa digunakan untuk penyakit ringan, selain itu pelayanan untuk pengguna BPJS pun dinilai kurang memadai.

' rugi bayar!'
'patut dipertanyakan'.
'perlukah sistem baru?'.

Begitulah beberapa cuitan netizen dalam menanggapi kasus yang baru-baru ini viral.

Dibeberapa data menunjukkan tentang pembayaran BPJS yakin : Kelas 1 memiliki iuran sebesar Rp 150.000 per orang per bulan, kelas 2 sebesar Rp 100.000 per orang per bulan, dan kelas 3 sebesar Rp 35.000 per orang per bulan. Bukankah sebagai seseorang yang bekerja di bidang kesehatan, suatu kelas BPJS tak seharusnya memengaruhi pelayanan yang layak? Tujuan dari adanya program ini adalah menjamin masyarakat kita yang kurang mampu mendapat bantuan kesehatan yang memadai?

Seperti dalam sila ke-5 kita yang berbunyi:

' Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia '.

Dalam dasar negara kita sudah tercantum jelas, bahwa semua rakyat Indonesia, baik dari kalangan atas, menengah atau bahkan kebawah layak untuk mendapat hak yang setara. Apalagi ini bersangkutan dengan kesehatan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi kita.

Dalam Islam sendiri Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an Surat al-Maidah [5] ayat 8:
 

 Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah! Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS al-Maidah [5] ayat 8).

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kita, ummat manusia untuk menjaga keharmonisan hubungan antar sesama dengan keadilan. Baik keadilan keputusan, bersikap, bergaul atau bahkan dalam berdagang.

 Rasulullah Saw pun bersabda:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline