Lihat ke Halaman Asli

Penanganan Fobia pada Anak

Diperbarui: 12 Maret 2018   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penanganan Fobia pada ANAK

Anak memiliki kemampuan untuk merekam suatu hal dari apa yang panca inderanya dapat. Mulai dari melihat lingkungan sekitar, mencium macam-macam bau, merasakan halus kasarnya sesuatu hingga mendengar berbagai kata-kata baru. 

Kemampuan rekam anak sangatlah bagus ketika anak pada masa Golden Agedimana semua yang anak dapat akan terus melekat dan teringat sampai anak beranjak dewasa. Ada kalanya orang tua berusaha untuk memberikan pengalaman yang indah untuk anak agar anak dapat mengingatnya dan akan menjadi kenangan yang diindah di masa depan.

Suatu ransang yang diterima anak terkadang dapat bersifat baik dan bagus untuk anak, namun bisa saja ransangan itu malah anak bersifat buruk sehingga membuat anak menjadi ketakutan dan menjadi fobiadimasa depan. 

Fobia adalah suatu ketakutan yang berlebihan kepada suatu hal yang biasanya sangatlah sepele. Seperti fobia yang dialami Raffi Ahmad yang fobia kepada buah Rambutan.Pada khasus tertentu anak dapat mengalami sebuah fobia ketika dia kecil terjadi suatu hal buruk / jelek yang sangat mengagetkan dan melekat pada memori anak, sehingga anak enggan untuk menyentuh, melihat bahkan mendengar namanya.

Hal ini dapat diatasi jika orang didekat anak menjelaskan dan memberikan arahan sejak dini atau setelah kejadian buruk/jelek tersebut terjadi. Usaha ini dapat membuat anak lebih membaik emosinya. 

Jika orang terdekat tidak mengetahui fobia anak dan bisa dikatakan terlambat dalam mengatasinya kita bisa menggunakan beberapa hal seperti terapi dan pembiasaan secara bertahap kepada anak. Semua hal ini dilakukan agar anak dimasa depan dapat memiliki kenangan yang indah dan tidak takut kepada sesuatu hal yang sepele sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline