Lihat ke Halaman Asli

Agatha Mey

agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Mitos dan Fakta tentang Stroke

Diperbarui: 1 November 2017   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keseimbangan hidup untuk kesehatan kita - dokumen pribadi

Stroke adalah salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Apa itu stroke ? Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi syaraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, baik berupa penyempitan, penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. 

Penyakit ini juga merupakan penyebab disabilitas nomor satu di dunia yang secara otomatis menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup penderitanya dan tentunya meningkatkan biaya kesehatan yang ditanggung oleh keluarga. Karena dirasa sangat penting, bahkan WHO sebagai badan kesehatan dunia menetapkan hari ini tanggal 29 Oktober sebagai Hari Stroke Dunia. 

Saya mengenal seorang teman yang menderita stroke dan sudah terkena serangan 3 kali. Benar-benar saya tidak pernah berpikir beliau akan terserang stroke karena sebelumnya tampak baik-baik saja. Dan jelas kehidupan keluarganya sangat terganggu baik dari segi hubungan maupun ekonomi. Itu sebabnya saya mulai memperhatikan lebih jauh mengenai penyakit ini dan sangat senang sekali karena pada hari Rabu tanggal 25 Oktober lalu dapat mengikuti acara di Kemenkes dalam rangka peringatan World Stroke Day ini. 

Acara ini di buka oleh dr. Lily S. Sulistyowati, MM. selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan menampilkan dua orang nara sumber dari PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia) dan dua orang bapak yang pernah terkena Stroke.

Penjelasan dari dokter Lily lebih memperlihatkan sisi kebijakan pemerintah untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti terlihat dari beberapa gambar dibawah ini : 

dokumen Kemenkes P2PTM

dokumen Kemenkes P2PTM

dokumen Kemenkes P2PTM

Biaya yang di keluarkan pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akibat penyakit katastropik dan stroke meningkat setiap tahunnya. Penyakit katastropik adalah penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat mengancam jiwa pasien. Dan seperti tabel di atas, Stroke adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia. 

Dalam Instruksi Presiden RI no. 1 / 2017 mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) disebutkan Pemerintah mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Tujuan ini di jabarkan dalam Fokus Kegiatan 2017 berupa aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur serta deteksi dini yang dilakukan melalui :

  1. Peningkatan aktivitas fisik
  2. Peningkatan perilaku hidup sehat 
  3. Penyediaan pangan sehat & percepatan perbaikan gizi
  4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
  5. Peningkatan kualitas lingkungan
  6. Peningkatan edukasi hidup sehat

Narasumber dari PERDOSSI yaitu Ketua Umum Pengurus Pusat, Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, SpS.(K), M.S dan Ketua Pokdi Stroke dr.Taufik Mesiano,Sp.S memberikan sambutan dan pemaparan sebagai praktisi yang menyebutkan bahwa "pada jaman NOW", perubahan pola hidup mengakibatkan perubahan tren pada usia penderita stroke yang semakin muda. Stroke dapat di cegah dengan mengatur pola hidup sehat melalui keseimbangan fisik, psikologis, sosial dan spiritual. 

Sejak 4 tahun lalu, dikenal metode Cuci Otak untuk pengobatan stroke yang sebenarnya bukanlah sebuah alternatif pengobatan. Metode ini menggunakan alat Digital Subtraction Angiography (DSA), semacam alat fluoroscopy disertai kontras dan heparin, dan fungsinya hanya untuk mendeteksi / diagnosa gangguan pembuluh darah. 

Heparin bukanlah obat untuk menghancurkan bekuan pembuluh darah otak tetapi sifatnya mencegah pembekuan. Obat yang dapat menghancurkan bekuan adalah Alteplase tetapi penggunaannya hanya dibatasi waktu 5-6 jam saja. Obat ini di gunakan dalam program ANGELS Initiative kerjasama PERDOSSI dan PT. Boehringer Ingelheim. Jadi perlu di ketahui bahwa metode Cuci Otak tidak dapat mengobati Stroke.

dokumen pribadi

Mengenal Stroke
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline