Merokok sudah menjadi hal yang biasa bagi banyak orang, baik pria maupun wanita, bahkan remaja pun sudah banyak yang mulai merokok.
Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalamnya. Setidaknya, 60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, di antaranya: Karbon monoksida, tar, gas oksidan, benzen, dan nikotin yang bisa menyebabkan ketagihan.
Ketua Tobacco Control Support Center, Dr Santi Martini, dr.M.Kes "mengakui bahwa harga rokok di Indonesia memang terlalu murah". Hal itu menyebabkan jumlah perokok pemula meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 8,8 persen pada 2016 (Sirkesnas, 2016). Berdasarkan riset Atlas Tobbaco, Indonesia menduduki ranking tiga negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia.
Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah- olah sudah menjadi lingkaran setan.
Para perokok merasakan nikmatnya merokok begitu nyata, sampai dirasa memberikan rasa menyenangkan dan menyegarkan sehingga setiap harinya harus menyisihkan uang untuk merokok.
Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok adalah merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek. Padahal mereka sadar bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan bahkan menimbulkan banyak penyakit serius.
Berkaitan dengan fenomena di atas, dosen pembimbing Yelfi Anwar, M.Farm.,Apt. menugaskan mahasiswa Apoteker UTA '45 angkatan 39 untuk mengadakan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku merokok pada remaja dan bagaimana pola pikir remaja tentang bahaya merokok.
Menurutnya “diadakan penyuluhuan ini agar bisa menambah wawasan tentang perilaku merokok dan cara menanggulanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada remaja”.
Di tinjau dari segi kesehatan, merokok meruakan salah satu sumber munculnya berbagai macam penyakit, diantaranya dapat menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.
Kegiatan ini adalah penyuluhan lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan psikologi perkembangan. Penyuluhan ini dilakukan di SMPN 140 Jakarta didampingi ibu Riong S Panjaitan.S.Si.,M.Si, dengan tujuan memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan orang disekitarnya.
Mungkin Anda sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh, namun Anda tetap tidak menghentikan kebiasaan tersebut, karena merasa saat ini kesehatan Anda masih baik-baik saja.