Lihat ke Halaman Asli

Mex Rahman

TERVERIFIKASI

Son-Brother-Friend

Klub Sepak Bola yang Meraup Keuntungan di Masa Pandemi

Diperbarui: 9 Maret 2021   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: acmilaninfo.com

Pandemi Covid-19 telah memberi pukulan telak bagi dunia sepak bola, terutama pada sektor ekonomi.

FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia memperkirakan kerugian yang diderita oleh industri permainan 11 lawan 11 akibat pandemi, mencapai 14 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp 207 triliun. Angka tersebut merupakan sepertiga dari pendapatan seluruh klub sepak bola di dunia.

Kerugian yang mencapai 14 miliar dolar Amerika tersebut, mengacu pada kondisi saat ini yang tidak memperbolehkan penonton hadir ke stadion untuk menyaksikan atau mendukung kesebelasan kesayangannya yang sedang berlaga di lapangan, sebagai bagian dari kebijakan pembatasan sosial.

Situasi tersebut tentunya sangat merugikan pihak klub, karena klub tidak memiliki pendapatan dari penjualan tiket penonton dalam setiap laga yang dimainkan. Seperti yang telah diketahui, penjualan tiket penonton merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi klub sepak bola.

Tidak berhenti sampai di situ saja, klub sepak bola juga menderita kerugian dari sektor penyiaran (hak siar) dan pendapatan komersial (yang meliputi penjualan marchendise, sponsor dan penggunaan stadion di luar aktivitas sepak bola) akibat pandemi Covid-19.

Seperti halnya penjualan tiket -- hak siar dan pendapatan komersial merupakan sumber pemasukan utama klub sepak bola.

Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi klub sepak bola di masa pandemi merosot tajam.

Barcelona misalnya, pertumbuhan ekonomi raksasa La Liga ini di tahun 2020 minus 15%. Total pendapatan Barca menurun 175.7 juta euro menjadi 715.1 juta euro. Tim kebanggaan kota Katalunya ini merugi di semua sektor.

Meskipun masih menjadi klub dengan pendapatan tertinggi, tapi jika dilihat dari jumlah nominal maka Blaugrana menjadi klub yang mengalami penurunan pendapatan paling besar dibandingkan dengan 5 besar klub berpendapatan tertinggi tahun 2020 lainnya.

Hal serupa juga dialami oleh seteru abadi Barcelona, Real Madrid. Meskipun defisit yang dialami Real Madrid tidak sebesar Barcelona, tapi hal tersebut cukup membuat Los Blancos untuk menahan hasrat di bursa transfer.

Pendapatan Real Madrid tahun 2020 menurun 9% atau sebesar 65.5 juta euro. Total pemasukannya di tahun tersebut adalah 691.8 juta euro.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline