*Led Zeppelin (eagle1005.com)
Aku mempunyai kebiasaan di Kompasiana ini dengan memasukkan lagu hebat yang kuambil dari Youtube di setiap puisiku yang juga kuanggap hebat. Jadi setiap puisiku yang ada lagunya itu merupakan puisi hebat, setidaknya itu menurutku sendiri. Terserah orang mau bilang apa, karena bagiku bahagia itu sederhana seperti kamu menjadi dirimu sendiri tanpa mencemaskan orang lain yang berpikir tentang kamu. Namun itu tidak berlaku bagi yang bersedia memberikan masukan, saran atau kritik yang membangun, aku sangat senang jika mendapatkannya.
Jadi jika teman-teman tidak sengaja atau sengaja membaca puisiku yang tidak ada lagunya, berarti itu adalah puisiku yang biasa-biasa saja, setidaknya itu masih menurutku, hehehe. Karena menurutku puisi yang biasa-biasa saja akan merusak sebuah lagu yang kujunjung tinggi jika memasukkannya ke dalam puisi tersebut.
Namun hal itu menjadi terasa sulit ketika aku hendak memakai lagu Led Zeppelin yang berjudul "Stairway to Heaven" ke dalam puisi yang akan aku tulis. Tidak tahu mengapa, sudah seminggu ini aku mengarang puisi dengan memakai lagu tersebut sebagai musik latar, sampai sekarang tak kunjung jadi (masih betah tersimpan di draft). Padahal semuanya sudah tertata rapi di dalam kepalaku. Biasanya jika sudah tertata rapi, aku tinggal menuangkannya ke dalam postingan lalu mem-publish-nya.
Kurasakan ada kekuatan hebat dalam lagu "Stairway to Heaven" sehingga membuatku bingung sendiri dengan puisiku yang hendak kutulis. Penasaran dengan lagu tersebut, aku pun mencari informasi tentang lagu tersebut. Menurut berbagai sumber yang kubaca, "Stairway to Heaven" menyimpan banyak misteri dalam pembuatannya.
Menurut berbagai sumber yang kubaca, Robert Plant selalu mengasumsikan bahwa saat menulis lirik "Stairway To Heaven" dia sama sekali tak bersemangat untuk menulis sebuah lirik lagu. “Saat itu saya tengah memegang pensil dan kertas. Entah kenapa saya lagi merasa tidak mood saat itu. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang kemudian menggerakkan jari jemari saya untuk menuliskan lirik dengan pensil itu” ungkap Robert Plant.
Pengakuan Plant ini membuat orang-orang beranggapan bahwa "Stairway To Heaven" ditulis oleh iblis atau setan yang merasuki tubuh Robert Plant. Hal ini terbukti ketika "Stairway To Heaven" diputar terbalik (backward) lirik lagu tersebut berubah menjadi pesan satanic.
Namun aku tidak percaya akan hal tersebut. Masa sih setan bisa membuat lagu? Hehehe. Mungkin aku memang sedang bingung untuk menulis puisi dalam seminggu terakhir ini. Aku akan berusaha membuatnya kembali. Puisi yang lebih berkarisma daripada lirik lagu "Stairway To Heaven" yang dibuat oleh Robert Plant dan Jimmy Page itu.
Saloom,
—Mex'r—