Lihat ke Halaman Asli

Nigerian Cyber Crime (Scam Artis)

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13119975331272188032

[caption id="attachment_125923" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Seorang pengusaha wanita kembali tertipu oleh penjahat Internet. Uangnya melayang sebesar 60 juta rupiah masuk ke rekening si penipu. [caption id="attachment_121954" align="alignleft" width="240" caption="Scammer Dok : Google Gambar"]

13119727821402462998

[/caption] Siapakah penipu tersebut ? Seperti biasa, seorang warga negara Nigeria yang membuat akun Facebooknya dengn foto seorang marinir kulit putih Amerika yang sedang bertugas di Irak. Foto tersebut di ambil di Google Gambar yang sangat mudah diperoleh. Mulanya si Marinir palsu yang wajahnya ganteng dengan seragam yang gagah mengajak kenalan wanita pengusaha tersebut melalui Facebook. Seperti biasa wanita indonesia yang sudah single parent begitu ada bule yang menunjukkan perhatian dan ingin mengajak kenalan lebih dekat lagi langsung berbunga-bunga hatinya dan hilang kewaspadaannya. Simarinir setelah bertugas di Irak setahun lagi akan resign dan "uang saku" selama bertugas yang jumlahnya fantastis akan diinvestasikan atas nama si wanita Indonesia bila hubungan yang lebih lanjut bisa di ujudkan. Uang akan langsung di transfer ke rekening wanita pengusaha. Wanita pengusahapun terlena. Dengan alasan untuk administrasi dll dll, simarinir perlu di transfer sekian puluh juta. Melihat perbandingan yang sekian puluh juta itu tidak ada apa-apanya dibanding sekian puluh milyar yang akan ditransfer, wanita Indonesia yang sudah berbunga-bunga hatinya karena akan mendapat duit banyak dan suami baru yang bule (yang dimata sebagian besar wanita Indonesia adalah "kelas tersendiri" dan "keren"), langsung transfer ke rekening si marinir gadungan, bisa bank luar ataupun bank lokal Indonesia bila si penipu tersebut sudah punya anteknya di Indonesia. Singkat kata, namanya juga penipuan, uang si pengusaha wanitapun terbang melayang. Nangis bombaylah dia. Penipuan seperti ini dikalangan yang mengerti internet, sebenarnya sudah sangat gampang diketahui. Tetapi buat yang suka berinternet tetapi kurang mengerti kecuali main Facebook, hal ini menjadi ancaman serius. Penipu seperti ini di kalangan dunia maya dikenal sebagai Scammer, atau Scam Artis. Pelakunya sebagian besar adalah "bule-bule" kulit hitam dari Nigeria dan beberapa negara africa lain. Saat ini para scammer ini bahkan mulai masuk dan tinggal di Indonesia yang kontrol terhadap warga asing sangat lemah, karena aparat nampaknya sibuk dengan bagaimana menjaga stabilitas kedudukan dan jabatannya sendiri. Ini bisa panjang. Saya akan berikan sedikit ciri-ciri scammer ini agar anda yang samar tentang mereka lebih bisa mengenal. Ciri-ciri scammer di jejaring sosial (Facebook, H5, Tagged, dll) "
  • Tidak menggunakan photo profile yang jelas.
  • Menggunakan foto profil orang lain yang diambil dari internet. Tandanya, biasanya foto hanya satu atau dua saja.
  • Tidak mencantumkan identitas yang jelas atau hanya sedikit informasi yang ditampilkan
  • Mencantumkan asal dari UK (para scammer saat ini menggunakan basisnya di Inggris, yang nampaknya sudah mulai tercium dan mulai mengarahkan di negara=negara dunia ke tiga termasuk Indonesia)
  • Akunnya tidak memiliki banyak teman, atau malah tidak memiliki teman sama sekali.
  • Status-statusnya selalu mengarah untuk mengajak berteman saja, tidak pernah atau sangat jarang update status dengan kegiatannya.
  • Setelah berteman dengan calon korban, hampir selalu mengajak komunikasi lanjutan menggunakan email dan mengatakan akan memberi info lebih banyak tentang dirinya melalui email dupaya lebih private atau meminta tukar nomor telepon.
  • Mengiming-imingi untuk mentransfer uang dalam rencana investasi atau ingin menetap di Indonesia
  • Mengajak berhubungan pribadi secara lebih dekat bahkan mengajak penjajakan untuk menikah (biasanya scammernya laki-laki dan sasarannya adalah wanita Indonesia)
  • Setelah mendapat calon korban, biasanya scammer ini akan melanjutkan dengan menunjukkan bukti surat, ID dan berkas-berkas lain seperti dari bank, dari badan-badan resmi internasional atau PBB (UNO) yang intinya memperkuat keyakinan si korban akan rencana si scammer
  • Langkah selanjutnya dengan alasan bermacam-macam bukannya mentransfer malah minta di transfer dahulu sejumlah uang ke rekeningnya.
  • Scammer selalu memiliki banyak akun, yang kadang menggunakan nama yang hampir sama. (Search dengan keyword namanya dan bandingkan datanya, biasanya banyak kemiripan)
  • Tidak pernah manggunakan foto dirinya (cobalah minta agar dia upload foto yang ada di profilnya, seandainya memakai, dalam jumlah banyak, lebih dari 5 misalnya, biasanya tidak akan bisa)
  • Saat ini para scammer ini sudah mulai berada di Indonesia atau negara-negara Asia Tenggara dan sudah memiliki antek orang lokal.
  • Mengajak bertemu di negara-negara tetangga. Memancing korban menuju negara terdekat dan akan "mengerjainya" di sana.
  • Sudah mulai membuat akun Kompasiana

info lebih jauh :

Atau carilah informasi tentang scammer ini dengan kata kunci : scam, scammer,froud Saat ini kita hanya bisa menjaga diri kita sendiri. Karena Polisi di Indonesia bukanlah menjaga keselamatan warga atau rakyat Indonesia tetapi hanya mengejar penjahat, artinya kita menjadi korban dulu baru polisi bertindak. Hampir tidak pernah ada kegiatan polisi yang secara preventif aktif menjaga keselamatan warga terhadap para pelaku tindak kejahatan. Hampir tidak ada program kepolisian yang secara sungguh-sungguh menjaga secara preventif keselamatan rakyat Indonesia. Anda menjadi korban kejahatan dahulu baru polisi bertindak. Oleh karenanya kita harus mampu menjaga diri sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline