Lihat ke Halaman Asli

Kapan dan Darimana Anak-anak Harus Mengenal Internet

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buzz It

da yang bisa menjelaskan?. Ha...ha..ha...kalau toh ada yang berani menjawab, apa anda yakin? Ini yang rasanya terjadi saat ini. Anak-anak memasuki dunia internet hanya mengikuti mereka yang sudah duluan masuk (meskipun tidak jelas arahnya). Kalau beruntung mereka akan asyik dengan Facebook atau Friendster. Kalau tidak beruntung mereka hanya akan terjerat dalam game online (dan inilah yang banyak terjadi saat ini, sambil menunggu terdegradasinya moral dan hancurnya ucapan dan mulut  mereka). Orang tua mestinya membantu mengarahkan. Sayangnya orangtuanyapun gaptek juga. Kalau toh mengerti, perbedaan "ilmu" berinternet antara anak dan orangtuanya sekali tiga uang, sama saja sami mawon. Akhirnya sekeluarga hanya berFacebook ria, nggak kemana-mana. Anda, orang tua yang cukup canggih berinternet, tentu tidak seperti mereka bukan?. Tapi apakah anda tahu darimana memulai mengajari anak anda berinternet? (tentu yang arahnya menuju peningkatan penggunaan internet yang positif, produktif, sokur-sokur efektif karena menggunakan internet berati biaya). Saat ini, anak-anak (yang sudah keluar masuk warnet, maksud saya) tidak perlu lagi diajari cara menggunakan perangkat internet atau disuruh membaca manual penggunaan dan fungsi tombol dan ikon dalam browser, mereka sudah cukup mengerti hal itu. Tetapi kemana mereka menuju dan apa yang harus dilakukan setelah itu, mungkin itu yang perlu kita bantu. Internet sangat menyenangkan, kalau pas dengan sesuatu yang menyenangkan kita. Berapa lama anda bisa bertahan membaca dan memandangi halaman Wikipedia di monitor anda?. Setengah jam sudah sangat hebat, sementara anda bisa bertahan berfaceboo ria  8 jam lebih (sebanding dengan orang ngantor), sementara membuka Wikipedia setengah jam saja sudah neg rasanya. (Padahal di Wikipedialah anda bisa menemukan hampir segalanya yang ada di internet, baik yang langsung disajikan atau dalam bentuk Link). Begitu juga kita mencoba mengajar anak berinternet. Harus membawa ke tempat yang mungkin mereka suka, menyenagkan, positif, informatif, dan suatu saat mungkin produktif. Kriteria yang susah. Memang sesuatu yang besar hasilnya, tidak mungkin diraih dengan jalan gampang. Internet seperti banjir air bah, kita tidak mungkin menghindar darinya termasuk anak-anak. Menghindar dari internet akan membuat anak-anak terasing di pergaulannya dan udik, lama-lama bisa depresi tidak berani menghadapi lingkungannya. Lebih baik kita bantu mereka mengahadapi datangnya arus informasi ini. Jadi apa jawaban pertanyaan di pokok tulisan diatas?. Jawabannya : Justru andalah yang harus memulai dahulu, bukan anak-anak. Kalau toh anak-anak sudah duluan mulai, anda harus mengejar dan mendahuluinya. Tidak ada waktu?. Harus ada, kalau anda tidak mau anak-anak anda tersesat di hutan belantara informasi ini dan akhirnya terpeleset masuk jurang : dewasa sebelum waktunya, moral dan mulut yang rusak akibat game online yang tak terkontrol, menjadi pencuri dompet anda karena uang sakunya habis di warnet sementara hati masih penasaran, pergaulan bebas yang menyesatkan akibat bertemu orang-orang tak bertanggungjawab di jejaring sosial, mungkin malah bolos sekolah (sementara anda melihat mereka pulang sekolah sudah sangat sore yang katanya ada "kerja kelompok". Game online sekarang memang bisa dimainkan secara bersama,yang  "kerja kelompok", mereka tidak bohong kan? ). Anda mungkin bisa mengatakan, anak-anak sudah disediakan laptop atau pc dengan sambungan internet 100Mbs, jadi tidak perlu lagi ke warnet. Wah jangan salah, game online di rumah sangat berbeda dengan di warnet. Di warnet mereka bisa bebas berinteraksi dengan teman main gamenya secara langsung. Mereka bisa berteriak minta bantuan atau memperingatkan temannya, atau mengajak bersama melakukan langkah dalam game secara bersama. Game ini dirancang oleh seorang beritelegensi tinggi dibantu perlatan dan sistem komputer yang canggih sehingga anak-anak tentu sulit untuk selalu menang. Kekalahan dan kesalahan akan sering terjadi pada mereka, dan pada saat itu apa yang terjadi (ketika mereka atau temannya salah langkah atau kalah)?. Seandainya anda ada disana, anda bisa mati berdiri ketika anak anda meneriakkan kata-kata kasar, jorok, sumpah serapah dengan seluruh isi kebun binatang (dengan suara yang keras. Anda ingin saya mengulang terikan mereka itu disini supaya anda jelas?..... oh... nggak usah ya...?OK ), sementara dirumah sepertinya pendiam atau penurut.  Nah itulah realita yang mungkin andapun tahu tetapi andapun juga bingung mencari solusinya kan?, sementara andapun tahu, tidak mungkin menghindarkan mereka dari arus internet ini). Terus seandainya kita sudah mau menjadi "pengawal" mereka dari mana memulainya?. Saya juga nggak tau pasti.... (tapi kalau tulisan ini berhenti sampai disini, lalu apa alternatif solusi atau jawaban pertanyaan diatas?. Tanggung,.... yang tanggung biasanya ngeselin).

dok : Google Picture

Baik, kita coba saja menuntaskan, siapa tahu dari jawaban saya (yang tentu belum benar) bisa muncul jawaban lain yang lebih baik dari anda sendiri.. Saya menyarankan memulai dengan mempelajari Google. Saya bukan marketing Google, tetapi Google cukup besar (kalau nggak enak disebut yang terbesar), memiliki banyak sekali fitur, menyediakan referensi Help (pertolongan) bila kita menemui kesulitan, bahasa yang sebagian besar telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia (meskipun bagian advance, seperti Webmaster Tool, Google Analytic, Google Appl dsb belum tuntas diterjemahkan karena banyak memuat istilah teknis yang tidak mudah di terjemahkan, Itulah makanya bahasa Indonesiakan tidak dijadikan salah satu bahasa hubungan antar bangsa, karena kosa katanya sangat terbatas). Sebagai kontributor penterjemah Google, saya juga mencoba menterjemahkannya bagian itu,  tetapi tidak begitu yakin akan ketepatannya sehingga sampai saat ini belum juga saya ajukan ke Google lagi). Dengan melihat kenyataan inilah, saya menyarankan memulai dengan mempelajari Google.(Sebenarnya andapun juga sudah banyak mengetahui tentang Google dengan fitur-fiturnya, tapi sudahkan mendalami dengan cukup komplit dan benar?). Seperti dikatakan, fitur Google sangat banyak, lalu dari mana kita memulai? Menyenangkan (tidak membosankan) dan informatif, itu hal penting dalam membawa anak-anak mempelajari internet agar mereka betah belajar (belajar sambil bersenang senang/bermain). Mungkin bagian Google yang cocok dengan itu adalah Blognya. Ya... mungkin dengan memulai dari blog yang disediakan Google, yakni Blogger dengan ekstensi URL Blogspot, kita bawa anak-anak memasuki Internet. Saya sudah cukup mendalami hal tersesbut sehubungan dengan materi yang bisa kita sajikan ke anak-anak (jadi sementara percaya saja dulu, karena ceritanya panjang). Mungkin anak-anak sudah memulai, juga anda. Tetapi jangan tanggung dengan memulai membuat blog yang sekedar jadi saluran pemikiran dan ide saja. Tetapi mulailah dengan membuat Blog yang Baik. Saya yakin anda yang saat ini sudah juga membuat Blog (dengan apa saja), Web, Forum dsb, pasti belum mendasarkan pada standar Blog/Web yang baik secara teknis.Kalau toh bagi anda yang sudah memenuhi standar bagus tadi, tentu karena anda melakukan tambal sulam, restrukturisasi, bongkar pasang menuju perbaikan sejalan dengan perkembangan pengetahuan anda tentang kriteria"Bagus" yang sesungguhnya bukan?, atau anda tetap belum tau juga sampai sekarang? (kalau begitu ya...kita bareng-bareng aja belajar tingkat advance....he..he..). Nah kalau anak-anak memulai ngeBlog tanpa dasar standar teknis yang "Bagus", artinya suatu saat mereka harus melalui fase bongkar pasang seperti anda...juga saya?. Wasting Time bukan, sementara saat ini kita sudah punya informasi, bahwa membuat blog haruslah "bagus" untuk arti sebenarnya, sehingga kalau kita tidak mengarahkan anak-anak kesana artinya kitalah yang bodoh. Mengapa Blog? (selanjutnya kita sebut saja Blogger, -blog yang disediakan Google-, untuk membedakan Blog yang disediakan oleh provider lain). Dengan Blogger, anak-anak akan mendapat sarana mengekspresikan apa yang mereka suka, apa yang ingin mereka pamerkan (yang tentu ini bagian dari eksistensi mereka untuk diakui oleh dunia luarnya, untuk mengisi dan memberi arti perkembangan hidup anak-anak). Fitur, menu, aplikasi dan referensi yang perlu di manfaatkan dan digunakan dalam membuat blog adalah analog.... ya.... analog yang sebenarnya dilakukan juga bila berinternet di luar Google (Yahoo, Facebook, dll). Artinya lulus membuat Blog, anak-anak akan sudah mengerti sebagian hal penting "dunia internet". Mereka mungkin sudah mengerti sedikit tentang bagaimana mencari informasi di Internet, Menggunakan Browser, Perbedaan provider-provider besar, email, akun,gadget,link,URL, HTML,XHTML,CSS,SEO,Keyword, dll yang digunakan juga di bagian lain diluar Blogger. Yang perlu di cari sekarang adalah : Bagaimanakah Blog yang "Baik/Bagus" itu.? (Bukan penampilan saja lho. Remaja-remaja membuat Blog biasanya eye catching, berwarna warni,tulisan beranekaragam, banyak video, susunan yang eksentrik, pokoknya indah menawan, tetapi di hasil pencarian search engine rankingnya diatas 500, pagerank 0, trafic hanya seputar teman-teman, hanya segitu suatu saat yang begini akan mereka bongkar atau mulai lagi dari nol, kalau tidak sekedar dibuang) Anda mengetahui kriteria "Blog yang Baik" yang sesungguhnya?. Kalau tau, silahkan lanjutkan tulisan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline