Lihat ke Halaman Asli

PM Desa Patih Selera

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kegiatan Penyuluhan tentang Stunting dan KEK Disertai Praktik Pembuatan Nugget dari Ikan Patin

Diperbarui: 5 September 2022   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama ibu-ibu setelah pembuatan nugget di Desa Patih Selera. (Dokpri)

Hai! Kami dari kelompok 2 Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.  Di sini kami sedang melaksanakan program kerja kelompok dari beberapa fakultas yang berbeda, dan kami dapat menyatukan perbedaan itu.

Desa Patih Selera, 03 September 2022

Foto saat penyampaian materi Stunting dan KEK. (Dokpri)

Pertama-tama kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang stunting dan KEK atau bisa juga disebut dengan Kekurangan Energi Kronis. Stunting didefinisikan sebagai kekurangan  gizi pada anak  balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya (Laili & Andriani, 2019). Sedangkan KEK itu sendiri adalah kurangnya  gizi yang berlangsung cukup lama bisa berdampak buruk kepada kesehatan ibu hamil ditandai dengan berat badan yang kurang dari 40 kg (Fitria et al., 2022).

Penyuluhan disertai dengan pembagian leaflet untuk memudahkan para ibu-ibu dalam mengingat materi yang sudah disampaikan sebelumnya sehingga dapat lebih memperhatikan kandungan gizi didalam makanan. Penyuluhan ini dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan nugget dari ikan. Ikan mengandung gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan terutama bagi anak-anak. Keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dari ikan tidak hanya dari nilai gizinya, akan tetapi ikan mudah didapatkan dan harga ikan relatif murah sehingga masyarakat mempunyai peluang yang cukup banyak untuk memanfaatkan ikan.

Langkah pertama dalam pembuatan nugget adalah mencari ikan. Ikan yang kami gunakan adalah ikan patin. Kenapa sih harus ikan patin? Apakah tidak boleh menggunakan ikan lain? Kenapa disini kami menggunakan ikan patin, karena di Desa Patih Selera ada beberapa warga yang memelihara ikan tersebut di dekat rumah, ikan yang kami dapatkan tersebut merupakan hasil pancingan sendiri.

Selanjutnya ikan dibersihkan terlebih dahulu  dengan bantuan ibu-ibu sekitar. Ikan yang sudah dibersihkan dilanjutkan dengan pengukusan sampai ikan terlihat matang. Sambil menunggu ikan matang, kami menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan nugget. Dimulai dari pemotongan bawang putih, daun bawang, dan wortel dengan cara diserut. Adapun bahan lain yang digunakan seperti telur, tepung terigu, tepung roti, tepung serbaguna, penyedap rasa dan lada.

Foto saat membersihkan dan memotong ikan patin. (Dokpri)

Proses berikutnya adalah pencampuran bahan, pertama masukkan tepung terigu terlebih dahulu, lalu dicampur dengan tepung serbaguna. Aduk  secara merata, tambahkan tepung roti. Masukkan bawang putih yang sudah dihaluskan beserta penyedap rasa dan telur ke dalam campuran tepung  tadi. Kemudian tambahkan semua sayur yang sudah disiapkan sebelumnya.

Saat pencampuran bahan. (Dokpri)

Setelah ikan matang, pisahkan tulangnya dari daging yang ingin digunakan. Lalu daging ikan tersebut dicampurkan kedalam campuran yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah tercampur rata, masukkan kedalam loyang yang sebelumnya sudah diolesi minyak. Kukus menggunakan kompor sampai terlihat matang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline