Lihat ke Halaman Asli

PM Desa Patih Selera

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kegiatan Pengabdian Masyarakat tentang Cara Membedakan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas dan Bijak dalam Penggunaan Antibiotik di Desa Patih Selera

Diperbarui: 5 September 2022   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto  saat acara yasinan di Desa Patih Selera. Dokpri

Hai! Saya Norsalihan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, saat ini sedang melaksanakan program kerja pengabdian kepada masyarakat. Minat saya adalah di bidang kesehatan, terutama bidang kosmetik. Hobi saya adalah berenang dan saya sangat menyukai matahari terbenam.

Mahasiswa pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengajak ibu-ibu yasinan dari RT 07 Desa Patih Selera agar dapat membedakan logo obat bebas, obat bebas terbatas dan mengetahui lebih lanjut cara penggunaan antibiotik yang benar.

Obat merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa, setiap orang pasti pernah mengalami sakit seperti batuk, flu, sakit kepala, dll (Hasibuan et al., 2011). 

Ada banyak cara untuk menyembuhkan atau menghilangkan rasa sakit, salah satunya adalah dengan membeli dan meminum obat yang di dapat dari berbagai tempat seperti apotek, toko obat atau bahkan toko kelontong tanpa mengerti penandaan (logo) obat tersebut. 

Namun, kebanyakan orang hanya membeli obat yang tersedia di toko dekat rumah, seringkali hanya ada logo obat bebas dan obat bebas terbatas. Bahkan tanda logo yang berbeda ini memiliki maksud dan tujuan, sehingga sangat penting bagi kita sebagai masyarakat untuk memahaminya.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 bertempat di RT 07 Desa Patih Selera. Sebelum memulai sosialisasi, saya bertanya terlebih dahulu mengenai pengetahuan audiens mengenai logo obat, sebagian dari audiens tidak mengenal logo-logo obat dan biasanya hanya membeli obat di toko-toko dekat rumah tanpa kemasan obatnya.

Selanjutnya sesi diskusi dengan pembagian informasi melalui leaflet yang sudah dibuat sebelumnya. Disini saya lebih memfokuskan tentang penggunaan antibiotik dengan benar. Sama seperti sebelumnya, saya juga bertanya mengenai pengetahuan audiens tentang cara mengkonsumsi atau menggunakan antibiotik, ternyata sebagian audiens belum mengetahui mengenai apa itu antibiotik dan cara pemakaiannya.

Setelah penyampaian informasi, ada 2 pertanyaan yang saya berikan ke audiens mengenai materi yang sudah djelaskan. Adapun untuk pertanyaannya yang saya berikan seperti "apa perbedaan dari obat bebas dan obat bebas terbatas?" dan "untuk antibiotik diminum dihabiskan selama berapa hari?", untuk audiens yang bisa menjawab akan saya berikan hadiah dan saya meminta izin untuk mengambil foto berdua bersama audiens yang mendapatkan hadiah sebagai dokumentasi kegiatan sosialisasi.

Saat pemberian hadiah ke ibu yang bisa menjawab pertanyaan. Dokpri

Adapun harapan untuk kedepannya semoga setelah kegiatan ini dilakukan akan menambah pengetahuan audiens yang berhadir pada hari itu biar lebih bisa membedakan obat bebas dengan obat bebas terbatas serta lebih paham cara menggunakan atau mengkonsumsi antibiotik dengan benar, sesuai dosis, dan tepat waktu.

Daftar Pustaka

Hasibuan, R., Swibawa, G., Indriyati, & Aeny, T. N. (2011). Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat. 1510210207, 1--19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline