Kandungan surat An-Nisa ayat 79:
1. Apa yang datang kepada kita berupa kebaikan yang kita terima, datangnya dari Allah sebagai anugerah.
2. Sedangkan apa apa yang kita terima berupa kejelekan (semisal petaka) datangnya dari diri kita sendiri, sebagai konsekuensi atas dosa dosa yang telah diperbuat.
3. Bahwasannya baginda Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rasul kepada umat manusia untuk bertakwa.
Artinya: "Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi."
Kata musibah disini bukan hanya digunakan untuk perkara yang buruk, tetapi bisa digunakan untuk perkara yang baik. seperti di dalam ayat ini Allah menggunakan kata ini merupakan perkara yang baik, ini merupakan perakara yang buruk. Makna baik disini yaitu baik yang kita sukai, misalnya badan yang sehat. makna buruk disini yaitu yang kita tidak sukai, misalnya sakit badan. Makna baik disini bukan yang diperintahkan oleh Allah, kemudian yang buruk yaitu yang dilarang oleh Allah. Baik dan buruk yaitu yang kita inginkan. Kedua-duanya Allah menggunakan kata karena kata ini sebenarnya terjadinya sesuatu (musibah) yang baik dan buruk. Tetapi didalam bahasa indonesia kata musibah ini hanya digunakan untuk kejadian yang buruk. Musibah itu menimpa kita, sebelumnya musibah ini terjadi masih ditetapkan oleh qada dan qadar. Kedua musibah ini yang kita sukai dan yang tidak kita sukai datangnya dari Allah SWT. Tetapi, untuk yang tidak disukai kita sebut dari diri sendiri sebagai kita beradab didalam berkata-kata supaya tidak difahami bahwa Allah menganiaya kita, menyusahkan kita, supaya kita kita mengagungkan Allah SWT.
Kenapa ada pemberitahuan Nabi Muhammad sebagai utusan didalam ayat ini? yaitu untuk menerangkan bahwasannya Nabi Muhammad tidak ada hubungan dengan prasangkaan orang-orang munafik bahwa ketika bencana mereka mengganggapnya itu semua ada kaitannya dengan Nabi Muhammad. Karena Nabi Muhammad adalah utusan Allah untuk menyampaikan kebenaran kepada manusia dan tidak ada kaitannya dengan bencana yang ditimpakan kepada orang-orang munafik itu.
Konsep makna dalam kalimat hasanah dan sayyi'ah memiliki kesinambungan dalam segi penafsiran. Al-Qur'an menjelaskan kedua kata tersebut merupakan suatu perbuatan amal shalih yang dikerjakan oleh manusia dalam segala kegiatannya, sedangkan sayyi'ah merupakan balasan atas apa yang telah sudah mereka perbuat entah baik maupun buruk. Dikatakan pada ayat diatas semua nikmat yang manusia peroleh itu datangnya dari Allah, dan semua bencana yang dialami oleh manusia itu datangnya dari ulah manusia itu sendiri. tetapi karena orang munafik ini tidak suka oleh Rasulullah maka mereka mengalahkan bahwa kesusahan dan kesulitan yang menimpa mereka itu datangnya dari Rasulullah. Pembahasan mengenai dua kalimat diatas dapat dikaji dari segi tauhid, karena menyimpan semua rahasia dan kebesaran yang Allah simpan untuk makhluk-makhlukNya5
hasanah yang terdapat dalam surat An-Nisa ayat 79 yang diperoleh manusia berasal dari Allah. kata hasanah disini ialah kesuburan; kuda dan ternak mereka produksi, kondisi mereka baik, dan para istri melahirkan anak. kebaikan yang kita dapatkan merupakan bentuk dari karunia, rahmat, dan taufik Allah sehingga kita dapat meniti jalan keselamatan dan kebaikan. sedangkan keburukan yang menimpamu merupakan hasil dari amal perbuatan kita tidak menempuh jalan hikmah, akal sehat, serta petunjuk dari hidayah Allah. Adanya musibah karena dosa dosa dan tindakan kita, namun Allah SWT Maha Pemaaf, Allah membukakan pintu-pintu ihsan-Nya dan memerintahkan kita untuk mengambil kebaikan dan karunia-Nya, serta memberitahu bahwa maksiat dapat menghalangi karunia-Nya. oleh karena itu, apabila seseorang melakukannya maka janganlah dia mencela selain dirinya sendiri, karna kitalah yang menghalangi untuk mendapatkan karunia Allah dan kebaikan-Nya.
Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud M.A.