Saya yakin teman-teman pasti sudah tahu, bahwa kita sedang hidup di era yang serba modern, serba canggih, dan serba gampang. Era kita ini disebut era Globalisasi, di mana teknologi pada saat ini berkembang dengan sangat pesat sehingga melahirkan generasi-generasi hebat.
Tak heran jika ada anak kecil sudah mahir mengoperasikan gadget atau smartphone. Kebanyakan dari mereka bermain game atau menonton video online lewat platform YouTube. Bahkan mereka sudah mengidolakan Atta Halilintar atau Ria Ricis yang saat ini kita ketahui sebagai Youtuber terkenal. "Youtube, youtube, youtube, youtube lebih dari TV BOOM!!" sahut salah satu pelajar salah satu sekolah swasta di batam yang saya tanyakan apa tanggapan mereka ketika mendengan kata "YOUTUBE".
Coba teman-teman bayangkan, betapa hebatnya jaman ini. Kalau kita dulu diumur segitu sih masih asik main rumah-rumah an bersama teman, atau bermain sepeda keliling komplek.
Apakah teman-teman pernah kepikiran, hal apasih yang paling ngetren di internet saat ini, khususnya di tahun 2019? atau, apasih yang paling diminati di internet?
Menurut survei dari sumber katadata, pengguna sosial media rata-rata memakai kurang lebih 10-11 akun sosial media dan lama intensitas berselancar dalam waktu kurang lebih tiga jam. Pengguna sosial media di Indonesia juga rata-rata dari umur 18 tahun sampai dengan 34 tahun.
Berdasarkan data fakta di atas, tak diragukan lagi bahwa Youtube menjadi tren internet belakangan ini. Apakah ada dampak bagi anak-anak apabila sering memakai aplikasi tersebut? Ya, tentu saja. Ada dampak positif dan dampak negatifnya. Dampak positifnya, anak-anak dapat belajar lebih banyak pengetahuan selain dari buku dan guru di sekolah, belajar lebih ceria dan kreatif, dapat mengembangkan kemampuan mentorik anak pada usia dini. Dampak negatifnya adalah, anak-anak bisa kecanduan Youtube, menonton yang tidak pantas ditonton anak kecil apabila tanpa pengawasan orang dewasa, dan yang paling fatal adalah melambatnya kinerja otak atau bahkan keterbelakangan mental karena terlalu lama menatap layar ponsel.
Nah, bagi teman-teman yang punya adik kecil di rumah, atau tetangga, bahkan orang-orang sekitar kita, yuk kita beri pengertian kepada mereka agar dapat mengurangi intensitas menonton Youtube, karena sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik bagi kita. Hal ini merupakan wujud kepedulian kita kepada sesama. Bijaklah dalam mempergunakan Youtube, sebagus-bagusnya teknologi tentu ada dampak buruknya juga.
Barangkali itu saja yang dapat penulis sampaikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Salam sejahtera untuk kita semua. Terimakasih.
Salam Hangat, Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H