Lihat ke Halaman Asli

Mettasari Soetikno

Undergraduate Accounting Student in Trisakti School of Management

Gaya Kepemimpinan Unik Presiden Indonesia Joko Widodo

Diperbarui: 21 Agustus 2021   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin pastinya memiliki peran penting untuk anggotanya. Seseorang yang dapat memotivasi, menginspirasi banyak orang, serta mendorong seseorang melakukan perubahan. 

Seorang pemimpin yang memiliki sifat sederhana, jiwa pemimpin tetapi memiliki sifat merakyat, inilah jiwa pemimpin yang patut kita contoh yaitu Presiden Indoendia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014 Bapak Joko Widodo. Lahir di Surakarta, 21 Juni 1961. Ia terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, dan merupakan presiden pertama yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia. 

Sebelumnya Bapak Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak tahun 2012 hinngga 2014 yang didampingi dengan rekannya Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebulmnya, ia juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2012. 

Bapak Joko Widodo berasal dari keluarga yang sederhana, sejak ia kecil ia pernah mengalami kejadian dimana rumahnya digusur hingga 3 kali. Joko Widodo merupakan mahasiswa lulusan Universitas Gajah Mada di Fakultas Kehutanan. Setelaah lulus, ia menjalankan profesinya sebagai pengusaha mebel. 

Menjadi Wali Kota Surakarta merupakan awal mula karier politiknya. Sejak saat itu namanya sudah mulai dikenal dan dianggap berhasil membawa perubahan kota Surakarta menjadi kora pariwisata, kota budaya, dan kota batik. Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. 

Kemenangannya dianggap mencerminkan seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", walaupun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Saat ia terpilih menjadi gubernur, namanya terus melambung dan menjadi sorotan awak media.Joko Widodo lahir dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. 

Ia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Singkat cerita, dengan kesulitn hidup yang dialaminya, ia terpaksa berdagang, bekerja menjadi ojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari kebutuhan sekolah dan uang jajan sehari-hari. 

Ia ke sekolah berjalan kaki, berbeda dengan teman-temannya yang naik sepeda menuju sekolah. Mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu, ia mulai bekerja sebagai penggergaji pada umur 12 tahun. 

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkn pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta, kemudian setelah lulus SMP, ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta. Jokowi menikah dengan Iriana di Surakarta pada 24 Desember 1986 dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

Sejarah Politiknya, Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, ia dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Kemudian ia berhasil memenangkannya dengan jumlah presentase suara sebesar 36.62%. Setelah terpilih sebagai Wali Kota Surakarta, ia mengembangkan kota Solo yang sebelumnya penataannya terlihat buruk dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk diterbitkan. Solo mengalami banyak perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri. Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, awal mulanya Jokowi siminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Waktu itu, Basuki Tjahaja Purnama menjadi anggota DPR dan dicalonkan mendampingi Jokowi. Pada awalnya pasangan ini tidak diunggulkan, namun hasil pilgub putaran pertama dari KPU memperlihatkan Jokowi memimpin dengan 42,6% suara, sementara saingannya Fauzi Bowo di posisi kedua dengan 34,05% suara. Jokowi akhirnya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS, Jusuf Kalla dari Partai Golkar, Indra J Piliang dari Partai Golkar, dan Romo Heri yang merupakan adik ipar Fauzi Bowo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline