Lihat ke Halaman Asli

Politikus atau TNI, Semua Untuk Indonesia

Diperbarui: 28 September 2016   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Gubernur DKI Jakarta membuat putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengundurkan diri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Agus dipasangkan bersama Sylviana Murni sebagai calon wakil Gubernur yang diusung oleh empat partai politik yaitu, Partai Demokrat (PD), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

 Jika putra mantan Presiden RI ini tidak memenangkan Pilkada 2017 Agus tidak dapat aktif kembali di TNI sebab, sudah jelas ketentuan tersebut yang dituangkan Panglima Gatot Nurmantyo yang dimuat dalam Surat Telegram Panglima TNI Nomor: ST/983/2016 tanggal 9 Agustus 2016 yang berisi, apabila tidak terpilih menjadi anggota legislatif dan pilkada, yang bersangkutan tidak dapat kembali menjadi anggota TNI dan PNS TNI. Benar-benar keputusan yang sangat berat tetapi sangat berani diambil oleh Agus yang masih berkepala tiga dan berstatus Mayor dalam TNI.

Majunya Agus Yudhoyono dalam Pilkada 2017 ini menuai rumor yang mengatakan bahwa, Agus memilih berhenti menjadi TNI dan beralih mencalonkan diri menjadi Gubernur dikarenakan cedera tulang punggung yang membuat Agus tidak dapat berlari dengan baik lagi dimana syarat lari dalam dunia militer sangat wajib. Cedera ini dapat menghambat penerusan karirnya menjadi perwira tinggi atau jendral. Namun rumor yang beredar seperti itu tidak dianggap pusing oleh Agus, putra sulung Presiden keenam ini hanya menanggapi dengan santai.

 Alasan Agus Yudhoyono meninggalkan TNI dan berkecimpung dalam pilkada DKI karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta, Agus berharap bersama Sylviana Murni dapat diberi kepercayaan untuk membuat masyarakat Jakarta semakin maju, aman, tertib, meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial. “Saya memiliki tujuan yang baik, jika Allah SWT mengizinkan dan saudara saya, masyarakat Jakarta memberikan kepercayaan bersama bu Sylvina saya bertekad sekuat tenaga untuk memperbaiki Jakarta,” kata Agus. (nasional.kompas.com diakses tanggal 25/09/2016 21.46)

Apa yang terjadi mungkin dianggap sebagian orang sangat mengagetkan pasalnya, tahun 2009 silam SBY sempat mengingatkan kepada perwira lulusan akademik TNI sebaiknya tidak bercita-cita menjadi kepala daerah. Fakta yang terjadi tidak sama seperti dengan yang dikatakan SBY ketika masih menjabat menjadi Presiden. Berbeda dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok Gubernur DKI Jakarta ini menganggap majunya Agus dalam Pilkada bukan keputusan yang sembarangan karena tidak mungkin Partai Demokrat sembarangan memilih calon pemimpin bagi warga ibu kota terlebih lagi keputusan tersebut diambil langsung oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

Apa yang terjadi memang sangat membingungkan warga Indonesia namun, majunya Agus Yudhoyono putra sulung SBY yang diangkat langsung oleh SBY diharapkan bukan hanya sekedar ingin menjadikan Indonesia sebagai dunia kerajaan dimana SBY yang menjabat presiden 10 tahun lalu ingin putranya ikut menjadi salah satu bagian kepala daerah. Pilihan yang telah diputuskan oleh Agus juga sebaiknya dijalankna dengan baik. Jika Agus menang dalam pilkada 2017 diharapkan depat membangun Indonesia dengan baik karena, karir yang dikorbankan oleh Agus sebaiknya demi menciptakan Negara yang lebih maju lagi kedepannya.

Data

Nama: Meti Trismawati

Nim: 07031381520070

Jurusan: Ilmu Komunikasi (FISIP) Universitas Sriwijaya

Dosen pengampuh: Nur Aslamiah Supi, BIAM, MSc

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline