Lihat ke Halaman Asli

Metik Marsiya

TERVERIFIKASI

Menembus Batas Ruang dan Waktu

Penyakit Maag, Sudut Pandang Alternatif Sederhana

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyakit maag adalah penyakit yang menyerang lambung. Biasanya kelanjtan dari penyakit ini adalah penyakit radang usus. Radang usus sering menimbulkan kejang atau kholik dengan rasa sakit luar biasa.
Di dunia medis penderita akan diberi obat untuk menetralkan asam lambung dengan dosis sesuai dengan tingkatan penyakitnya. Biasa, sedang, dan akut. Dengan tambahan pesan jangan dipakai terus menerus karena akan menimbulkan gangguan.

Sedang bagi saya pribadi sebagai penderita lambung yang sensitif, belum super, karena ada yang lebih sensitif dari saya, sudut pandang penyakit maag menjadi sangat berbeda dengan apa yang ada sekarang ini.

Sudut pandang ini bermula dari tubuh mempunyai sistem sel dan kemampuanantibodi akan mampu mengembalikan dan memperbaiki sel-sel organ tubuh rusak. Dari pelajaran biologi dapat diketahui bahwa tubuh senantiasa melakukan pembelahan sel dari sel-sel yang sehat.

Penyakit maag yang saya derita disebabkan karena dua kondisi, karena peradangan atau luka pada dinding lambung dan karena tingginya asam pada lambung. Tingginya asam lambung ini bisa disebabkan berbagai macam sebab, karena jenis makanan yang diasup (kopi, buah mangga mentah, belimbing) ataupun karena tingkat stress tinggi.

Penyembuhan penyakit maag saya lakukan untuk menetralkan asam lambung atau menyembuhkan luka pada dinding lambung.

Selanjutnya saya akan menganalogikan dengan hal berikut ini. Jika bagian luar  tubuh kita mengalami luka maka luka ini tidak boleh terkena air dan sebaiknya tidak digunakan dulu sampai menunggu lukanya sembuh. Karena kena air akan membuat mbenyinyih, basah. Sedangkan menggunakan bagian yang luka hanya akan membuat luka itu semakin lebar dan bukannya sembuh malah semakin parah.

Demikian juga dengan penyakit maag. Fungsi lambung sebagai bagian dari sistem pencernaan akan terus bekerja apabila harus ada yang dicerna, atau apabila ada asupan makanan yang masuk ke dalam lambung. Ketika lambung luka dan dipaksa untuk bekerja maka akan menambah luka. Maka anjuran untuk selalu mengisi makanan jangan sampai kosong merupakan hal yang berbalikan dengan asumsi saya bahwa bagian lambung juga membutuhkan istirahat.

Saya semakin yakin dengan analogi ini dengan mengaitkan dengan adanya anggapan bahwa puasa bisa menyembuhkan penyakit maag ditambah dengan keyakinan tentang ajaran makanlah di saat lapar.

Manusia sebagai mahluk hidup mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan alam dengan menyesuaikan kebiasan-kebiasaannya . Misalnya, seorang tukang becak akan mempunyai kekuatan otot di kaki dan paha yang berbeda dengan seorang model. Seorang tukang batu akan mempunyai strutur kulit telapak tangan yang berbeda dengan seorang penulis.

Demikian halnya juga dengan kondisi lambung. Lambung mempunyai kemampuan menyimpan makanan sampai dengan 6 jam, maka alangkah lebih baiknya jika durasi pengisian makanan lebih lama dari itu. Dan membiarkan dinding lambung untuk menyesuaikan dirinya untuk membentuk dinding lambung yang lebih tebal dan memberi kesempatan untuk beristirahat. Kaki apabila dipakai berjalan terus juga perlu untuk berhenti untuk beristirahat, capek.

Jika seseorang saudah pernah menderita atau sedang menderita penyakit ini maka pengobatan dikebalikan kepada sang juru obat penyakit dalam yang sejati yaitu kunyit.  Linknya ada di sini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline