Lihat ke Halaman Asli

Metik Marsiya

TERVERIFIKASI

Menembus Batas Ruang dan Waktu

Tips Mencegah Tumor dan Kanker Payudara Secara Tradisional

Diperbarui: 4 April 2017   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini adalah pengalaman pribadi saya. Saat saya menulis tips ini umur saya sudah 35 tahun. Ketika SMA kelas 2 diketiak saya diketemukan kelenjar payudara yang mengalami pertumbuhan, sehingga pada waktu itu juga dilakukan operasi ringan. Ukuran kelenjar yang diangkat sebesar 6 cm x 3 cm x 1 cm.  Kejadian ini terulang kembali ketika saya sudah menginjak Tingkat III mahasiswa di sebuah program diploma keuangan.  Dan Operasi yang kedua kalinya dilakukan, volumenya memang lebih kecil dari yang pertama. Walaupun dokter yang mendiagnosa mengatakan itu jinak tetapi rasanya sakit setelah dioperasi membuat saya was-was.

Setelah lulus diploma III saya mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Pada waktu itu ada seorang teman berusia 46 tahun yang menderita kanker payudara stadium III dan telah dilakukan operasi pengangkatan payudara. Saat saya berkenalan teman saya tadi sedang bersiap-siap menjalani terapi pasca operasi yaitu paket kemoterapi dan penyinaran.

Sebut saja nama teman saya itu ibu Atun. Ibu Atun selama menjaga kesehatannya dengan melakukan penyembuhan medis dan non medis. Penyembuhan medis dilakukan dengan pemeriksaan rutin, penyinaran, kemoterapi dan operasi. Paket medis dilakukan secara lengkap sampai tahap akhir.

Sedangkan pengobatan tradisional yang dilakukan setiap pagi  meminum jus sayuran dan buah-buahan, pijat refleksi, jamu-jamuan, dan obat-obatan dari china. Kebetulan beliau mempunyai kemampuan ekonomis yang dapat menunjang pengobatan-pengobatan yang dilakukan.Dari kanker terdeteksi sampai meninggal beliau diberi kesempatan hidup selama 4 tahun.

Apa hubungannya dengan saya? Saya suka ikut menemani ibu Atun berobat tradisional dengan terapi pijat refleksi, menemani perawatan di rumah sakit, membantu membuat ramuan. Selama itu saya banyak belajar mengenai efek-efek dari terapi yang dilakukan.

Bukan hanya dengan ibu Atun saja saya belajar tentang kanker payudara, tetapi dari paramedis, terapis-terapisnya dan media komunikasi.

Berikut ini adalah rangkuman tips-tips yang saya dapatkan.

1. Pantangan makanan

Beberapa istilah terkait dengan pantangan makanan.

4 (empat) G  : Gorengan, gandum, gula dan Garam
3 (tiga )  P    :  Pengawet, Pemanis dan Perasa. Intinya 3 P adalah bahan kimia
3 (tiga) J      :   Jengkol, Jeroan, Jangan nget-ngetan ( Sayuran yang dipanaskan kembali)

Makanan yang tidak sesuai merupakan pupuk buat pertumbuhan tumor. Selajutnya saya akan memakai istilah tumor, karena sebenarnya kanker pada awalnya adalah tumor yang telah menjadi ganas. Saya tidak pernah pantang, dalam arti tidak makan makanan dalam golongan pantangan tersebut di atas  sama sekali. Saya hanya mengurangi jumlah konsumsinya, atau setidak-tidaknya menjaga keseimbangannya.
Seandainya masih ada pilihan lauk yang tidak jeroan dan gorengan saya memilih yang lainnya. Terutama 3  P. Bersyukur perut saya mempunyai batas toleransi seandainya kandungan yang tidak di ingnkan dalam jumlah ambang batas toleransi otomatis akan terasa mual dan muntah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline