Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Puisi Politik

Diperbarui: 19 Oktober 2023   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: by kompas.com

Semalam tidurku tak nyenyak
tapi aku banyak bermimpi
kulihat burung-burung ramai bergosip
sepintas kudengar cakap mereka
katanya pohon-pohon di jalan telah bergabung
dengan anggota partai
flamboyan, mahoni dan kawan-kawan
kini mengenakan seragam partai yang mentereng.

Dalam mimpiku semalam kulihat juga
pasukan tentara telah beratribut politik
barisan polisipun ikutan beratribut politik
tokoh agama juga beratribut politik
budayawanpun juga demikian beratribut politik
hakim pun tak mau kalah beratribut politik
bahkan ketua RT di tempatku juga beratribut politik

Kulihat mereka semua memegang pena
pena politik yang bisa berwujud pedang
untuk menakuti musuhnya
kadang penanya menjelma jadi senapan
untuk saling menghabisi
kadang pula penanya menjadi tali
untuk mengikat lawannya
kadang pena itu menjadi anjing pelacak
untuk mencari kesalahan lawan

Kulihat orang-orang taklagi bisa membeli beras
tanpa mendapatkan batu dari keringat petani yang terbuai janji manis politik
orang-orang taklagi bisa memetik buah
tanpa tergores duri yang terjalin dari janji yang tinggal janji
orang-orang taklagi bisa membaca berita
tanpa tertipu cerita hoaks demi ambisi saling jegal

Tiba-tiba kudengar suara anakku
"ibu, sudah sepagi ini masih juga menonton TV"
"tidak! aku sedang tertidur dan bermimpi" kataku
"tidak ibu! engkau selalu terjaga sejak malam tadi"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline