Bukan pertama kali kita mengalaminya
dibujuk memberi suara pada gerombolan si berat
apa belum sadar...
perwakilan yang kau titip hanya sampai di ujung ludah
pada lidah dari mulut yang lahir sungsang
percuma jika hanya mengandai-andai
kebobrokan sudah melewati batasnya
dimanakah sepatutnya mereka harus berpijak
di ruang tidur Senayan, atau di kubangan aspirasi rakyat yang tersumbat
buaian janji menuju masa depan
terdengar begitu gamblang
bahkan dengan telinga yang tertutup
beradu narasi demi suara yang bisa dibeli
walau dengan jalan yang tidak semestinya
tontonan vulgar dari Senayan
telah menjadi konsumsi publik
kepentingan sudah menjadi tunggangan
nasib rakyat kecil menjadi bahan jualan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H