Di bawah terik yang menggigit
Panas rakus melahap tanpa ragu
Seperti bara benci membakar hari
Waktu untuk pulang telah dekat
Datanglah wahai gelap
Sembunyikan panas ini di kerling malam
Pada padang yang merintih
Anak ayam pun mencaci induknya
Petaka itu telah terbilang
Keluh kesah telah terpasung
Lalu dosa apalagi yang ingin kau buat
Sementara, musim telah berganti
Hujan pun ogah disapa matahari
Tinggallah doa yang enggan dicuci air mata.