sabarku adalah gelombang sepi
tertatih di titian angin yang bertiup
mendekam di tempat malam beringsut
ada ingin yang kudamba, tapi kubiarkan dilebur sunyi
ada hasrat yang kupendam, tapi kubiarkan menuju redup
ada paham yang kuterima, tapi kubiarkan ditutup kabut
disini hanya ada malam hari yang tak bertepi
jantung malam pun seperti enggan berdegup
tetapi sabarku tak kubiarkan berdenyut
sekiranya masih ada waktu untuk menepi
aku ingin biarkan sejenak sabarku meletup
aku takut ia susut dan semakin menyusut
oh, mungkinkah masih ada angsa putih yang bernyanyi
menghibur diri dari sabarku yang masih kuncup
lalu kututup mimpi malamku yang telah lisut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H