Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Sabarku Tergenggam Sepi

Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pngtree.com

sabarku adalah gelombang sepi
tertatih di titian angin yang bertiup
mendekam di tempat malam beringsut

ada ingin yang kudamba, tapi kubiarkan dilebur sunyi
ada hasrat yang kupendam, tapi kubiarkan menuju redup
ada paham yang kuterima, tapi kubiarkan ditutup kabut

disini hanya ada malam hari yang tak bertepi
jantung malam pun seperti enggan berdegup
tetapi sabarku tak kubiarkan berdenyut

sekiranya masih ada waktu untuk menepi
aku ingin biarkan sejenak sabarku meletup
aku takut ia susut dan semakin menyusut

oh, mungkinkah masih ada angsa putih yang bernyanyi
menghibur diri dari sabarku yang masih kuncup
lalu kututup mimpi malamku yang telah lisut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline