Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Mengusir Gelap

Diperbarui: 4 Januari 2022   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit Foto & Hak Cipta: Cory Poole (Apod Indonesia)

Engkau yang membuat gelap menjadi hidup
mengisi ruang-ruang dengan cahaya
mengingatkan tentang mahluk
yang menguntit dalam kegelapan
yang berkembang dalam kekosongannya

tapi aku memilih pergi tidur sebelum akhir cerita,
ketika gelap kembali ke layar dengan daftar namanya
saya telah lelap di kamar
yang masih terang beberapa waktu lalu

bodohnya aku yang menginginkan kehilangan
bahkan matahari terbit kusepelekan dengan tidur
saya pengendara hari kesepian
yang dirundung gelap yang pucat
acuh tak acuh dan abai
menganggap gelap tidak akan menjadi apa pun

seharusnya tak kuizinkan lagi gelap mengalir
dari ruang-ruang hati yang pernah Engkau sentuh
gelap yang telah menghabiskan umurku sepanjang hidup ini

sendiri, menatap ke dalam cermin depan-belakang
mencari sisa-sisa terang untuk kuaduk menjadi hujan
berharap hari menjadi sejuk dan biru, buat semuanya
seperti kemarin saat bunga-bunga masih memiliki bayangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline