Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Geram Gunungku

Diperbarui: 5 Desember 2021   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: KOMPAS.COM/Tangkapan layar video yang beredar

Geram gunungku semburkan debu
Bergumpal --gumpal wedhus gembel menebar
Geram gunungku muntahkan lava
Bergulung-gulung lava memerah mengalir
Tak ada penghalang menerjang
Hanya doa berbungkus panik
Tersekat di kerongkongan

Geram gunungku gemuruh terus menggelegar
Hembusan awan panas menerjang terjang
Guyuran lahar panas terjang menerjang
Tak ada yang harus berputus asa
Airmata boleh meleleh
Tapi mata hati tak boleh mati
Tak perlu mengutuk langit yang gelap
Apalagi mengutuk Tuhan yang pengasih dan penyayang

Geram gunungku biarkan saja
Ia hanya melakukan tugasnya
Geram gunungku akan musnah di batas tugasnya
Allahumma, dengan namaMu cukupkanlah batas-batasnya
Agar kami masih bisa bersujud padaMu
Bekerja
Berkumpul
Berkhidmat
Layaknya orang-orang merdeka

# duka mendalam untuk semeru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline