Setelah pernah dihebohkan dengan beredarnya Dokumen Panama Papers, Beberapa pekan terakhir ini media kembali dihebohkan dengan munculnya berita tentang Pandora Papers yang pertama kali dirilis oleh The Washington Post, Pandora Papers memuat daftar berisi orang-orang terkenal atau pejabat kotor yang menyembunyikan uang yang dinilai haram dan juga orang-orang yang mengemplang kewajiban pajak di negaranya.
Uang "kotor" dan hasil "kemplangan" itu, agar tidak ketahuan dan aman, disembunyikan di luar negeri, di negara-negara yang sama kotornya demi mendapatkan dana dari pejabat-pejabat dan orang-orang culas. Pokoknya sama-sama asyik bermain dengan uang haram.
Sudah bukan rahasia lagi sebenarnya, orang-orang culas dan pejabat negara utamanya yang dari dunia ketiga, mengamankan aset kotor mereka dengan menyimpan dan menginvestasikannya di Bank-bank rahasia di luar negaranya.
Uang-uang yang tersimpan itu akan terjaga dengan aman, kerahasiaannya terjamin bahkan saking terjaminnya, konon kabarnya bila pemiliknya mati, maka akan menjadi milik bank negara itu.
Sangat sulit untuk diambil oleh pihak manapun. Apalagi mau diambil oleh pihak ketiga yang dalam hal ini pemerintah, jangan mimpi.
Banyak diantara kita yang sejak dulu tahu salah satu tempat "teraman" menyimpan uang, mau uang halal atau uang haram adalah Bank-bank di Swiss, pokoknya kalau sudah simpan duit di Bank Swiss tidak ada yang bisa mengorek, namun seiring mulai terbukanya pihak Bank Swiss untuk membuka kerjasama investigasi dan pengembalian simpanan-simpanan bermasalah, beberapa negara-negara kecil tertarik memanfaatkan peluang menarik investasi dengan juga membuka jaringan bank rahasia, yang menutup rapat siapa nasabahnya. Jangan main-main ini bisnis menggiurkan bukan uang receh.
Sebut saja beberapa negara kecil itu yang menjadikan negara mereka makmur dari menampung dan mencuci uang haram seperti: Singapura, Hongkong, Seycelles (negara di Africa Timur), Belize (Monarchi di Perbatasan Mexico dan laut Caribea), Panama, Cyprus, dan Virgin Island (Australia).
Kini, media-media internasional sekelas The Washington Post, BBC dan The Guardian telah memimpin penyelidikan dan merilis bongkaran kotak pandora berisi nama-nama pejabat di dunia.
Negara kecil Belize di America Latin jadi terkenal. Banyak pejabat Eropa Timur terbongkar, bahkan dari Indonesia ada beberapa nama yang terdeteksi menyimpan dana mereka di bank negara seupil di laut Caribia Amerika Selatan itu.
Pandora Papers merupakan data yang diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) di Washington DC, yang telah bekerjasama dengan lebih dari 140 organisasi media dengan lebih dari 600 jurnalis di 117 negara dalam melakukan penyelidikan global terbesarnya.