Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Dunia Menggelepar

Diperbarui: 2 April 2021   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit Foto & Hak Cipta: Yuri Beletsky (Carnegie Las Campanas Observatory, TWAN)/ Apod Indonesia

Dunia menggelepar dilindas waktu, berkejaran dengan keserakahan yang menjarah urat-urat nadinya.

Di sisi barat manusia mencipta maut, di sisi timur alam menghantar malapetaka, di tengah-tengah tuhan menutup mata.

Dari sisi ke sisi wajah maut menampak, dunia sendiri tanpa kaki-kaki untuk berlari.

Seperti bayi yang merangkak terlepas dari pandangan bunda.

Ingin bangun di atas kefanaan yang sebentar lagi menutup mata.

Beri aku kawan!, Dunia berteriak.

Aku tak mau menemui batasku dalam kesunyian masa yang tak bisa kukejar.

Aku tak mau menjadi api yang kehabisan nyala ditengah malam gulita yang sendiri.

Seperti lelaki mabuk yang meneguk habis tuak masam dengan tenggorok yang sudah terpenggal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline