Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Kekuasaan

Diperbarui: 3 Maret 2021   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: wacana.info

Ketika kekuasaan telah menjadi milik pribadi
maka ia tak akan pernah berhenti menjadi penguasa,
ia hanya akan berputar pada soalan bagaimana menghancurkan dan menghilangkan penghalang,
melenyapkannya sampai tak bersisa,
agar hari akhir kekuasaan itu tak kunjung datang.

Ketika kekuasaan itu memasang mata malaikat
yang tatapannya mengancam apa yang terlihat
dan apa yang tersembunyi,
agar mau mengatakan apa yang tak harus dikatakan,
dan apa yang tak harus didengarkan,
kebutuhan dan kepuasan setiap figur,
direduksi ke dalam bentuk semiologis,
yang secara psikis dan historis harus mengakui kekuasaan.

Ketika kekuasaan tidak memiliki perangkat ideologis,
yang cukup untuk menerjemahkan,
primordialisme serta nepotisme di atas humanisme dan hasrat surgawi,
ia akan dipaksakan berjalan sebagai sebuah keadaan,
yang mesti diterima tanpa perlu resistensi,
demi melanggengkan praktek kuasa itu sendiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline