Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Rindu yang Menyiksa

Diperbarui: 3 Februari 2021   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit Foto & Hak Cipta: Michael Goh (Apod Indonesia)

Ada sejuta rindu yang bergayut dalam seberkas pelangi, di ujung pematang yang masih basah oleh hujan di awal februari.

Keheningan yang tiba-tiba datang mengajak langkah kaki menekuri lorong-lorong yang penuh dengan tapak-tapak kenangan.

Sepasang kepodang yang bercengkrama riang di ujung pokok kenari, kicauannya seperti sembilu yang mengupas cemburu.

Di ujung pematang aku hanya bisa menatap atap dangau tempatku melarungkan rindu dalam senandung kidung asmaraloka.

Duhai masa yang berlari laksana petir, kenapa tak kau bawa juga rindu ini bersamamu, aku tak ingin mati berkafan rindu.

Kini bersama senja yang telah pergi, aku hanya bisa menghitung bintang di langit malam, hanya untuk menghapus rindu yang semakin menyiksaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline