Kala itu senja di penghujung musim kemarau, lebih jingga dari senja di samudera yang jadi saksi perpisahan kami berdua
Segala cerita dan kisah seketika saja terkatup diam diantara deburan hati dalam buaian kesangsian
Menyisakan cemburu pada senja yang terburu-buru tenggelam di pelukan malam yang berkabut
Sungguh aku ingin menangkap senja dan menggantungnya lebih lama, agar perpisahan itu tak dibatasi gelap
Namun aku hanya serpihan debu yang terbawa angin dan menghamba pada kuasa Sang pemilik waktu.
Kepedihan ini harus segera berakhir, panggilan syahdu dari rumah-rumah Sang penguasa semesta telah berkumandang untuk ditemui
Di sanalah segala cerita, segala ingin mendapat tempat untuk tercurah dalam hamparan sajadah putih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H