Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Menanti Malam

Diperbarui: 26 Juli 2020   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar (pexel.com / pixabay)

Duhai malam cepatlah kau datang, aku ingin sekali menangis dalam dekap dadamu
remang senja tak mampu sembunyikan sedihku, apalagi siang hari ia menelanjangi dukaku,
datanglah bersama sepi, agar sedihku bisa berselimut dalam rahasianya
berlarian sendiri sambil berteriak tanpa ada yang terusik,
dan tak ada gagak kehausan yang bertanya kenapa.

Duhai malam aku ingin menitip cerita pilu ini, agar kau sampaikan pada rembulan
matahari tak ramah lagi kepadaku, burung gagak pun enggan kutitipi
aku hanya bisa menangis lirih, bersembunyi dalam hujan yang sudah hampir reda
tak bisa lagi kusembunyikan sedihku di lorong sepi pada hujan yang akan berhenti ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline