Tepat kemarin tanggal 17 November 2014, pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM sebesar 2000 rupiah. Tentunya kesepakatan ini salah satunya melibatkan Presiden kita, yakni Bapak Jokowi. Lantas bisa apa saya? Jelas, tidak ada yang bisa dilakukan. Apalagi membuat harga BBM itu tetap dengan harga sebelumnya. Lantas apa dampaknya jika BBM ini naik? Mungkin itu yang sebenarnya harus diperhitungkan. Menurut saya, bisa jadi tidak ada salahnya menaikkan harga BBM, jika memang alokasi dana dari kenaikan harga BBM ini bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur ataupun untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat Indonesia pastinya. Misalnya kesejahteraan itu bisa dalam bentuk dana pendidikan. Karena masih banyak daerah-daerah yang memang masyarakatnya masih minim dalam hal pengetahuan. Bahkan untuk membaca dan menulis yang sederhana saja pun tidak bisa. Tidak hanya itu, mungkin jika memang langkah itu dirasa baik untuk mengurangi penggunaan kendaraan yang sudah kepalang tanggung sangat banyak itu tidak masalah. Mungkin. Apalagi jika memang bisa digunakan untuk reditribusi peningkatan pendapatan bagi pekerja dalam skala kecil (karyawan), saya rasa cukup baik. Tapi bagaimana nyatanya jika dari kenaikan BBM ini tidak memberikan apa-apa bagi masyarakat Indonesia? Kenyataannya saat ini, banyak sekali dari golongan kalangan menengah kebawah yang semakin merasa tersisihkan? Semakin terpuruk karena pendapatannya yang tidak meningkat dan pengeluaraannya pun harus ekstra lebih. Bisa jadi hal ini menyulitkan bagi mereka yang mengalami itu. Saya berharap, pemerintah memperhatikan hal itu dan saya percaya pemerintahan yang sekarang tidak akan menyulitkan rakyatnya sendiri bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H