Lihat ke Halaman Asli

Ibuku

Diperbarui: 10 September 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah seorang ibu bagi anda? Ia yang selalu memarahi anda? Atau ia yang terlalu overprotective? Atau ia yang terkadang melarang Anda untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai? Atau Ia yang membuat Anda pusing dengan segala amarahnya? Mungkin terkadang pertanyaan-pertanyaan itu muncul di dalam diri kita. Kita pun mulai jenuh dan jengkel dengan sikap-sikap nya yang tidak ssuai dengan keinginan kita. Tetapi, seorang Ibu mempunyai alasan untuk itu semua.

Mengapa demikian?

Karena Ia sangat mencintai kita. Ibu rela untuk memberikan segalanya untuk kita, termasuk nyawanya sendiri. Ibu tidak akan pernah membiarkan anaknya terjerumus ke dalam hal yang salah. ia membesarkan kita dengan segala upayanya, berharap agar kita dapat menjadi orang yang berguna. Ibu hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Tahukah anda? Bahwa di setiap doa yang Ia panjatkan, selalu ada nama anaknya. Ibu selalu berdoa untuk kita. Ia dapat menutupi kesedihannya ketika kita mengecewakannya, Anda lahir tanpa apapun, Ia lah yang mengajari kita segalanya. Terkadang memang sulit untuk dirinya memahami apa yang kita inginkan, tetapi Ia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Pernahkah Anda berpikir, bahwa suatu saat nanti Anda tidak dapat bersamanya lagi? Mungkin kita akan merasa sangat kehilangan. Kita akan berpisah dengan dirinya. kita tidak akan pernah lagi merasakan kehangatan kasih sayang dari seorang Ibu. Kita akan merindukan suara amarahnya yang sangat menjengkelkan itu. Tidak akan ada lagi yang dapat memeluk dan menghapus air mata kita seperti yang dilakukan oleh seorang Ibu. Dan kita tidak akan pernah lagi merasakan dicintai oleh seorang Ibu.

Maka dari itu, cintailah Ibu seperti Anda mencintai diri Anda sendiri, karena Ibu mencintai anaknya melebihi dirinya sendiri. karena kasih Ibu tak akan terbalas sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline