Lihat ke Halaman Asli

Apakah Cinta Selalu seperti Itu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa mereka selalu saja membicarakan cinta dalam kesyahduan?

Dalam rintik hujan nan ritmis, bukan lebat yang banjir?

Dalam lembayung senja nan manis, bukan pekat malam yang kumuh?

Dalam secangkir kopi mengepul panas di sebuah gelas nan indah,

Bukan kaleng seadanya berisikan air putih saja?

Mengapa mereka selalu saja membicarakan cinta dalam kesyahduan?

Apa bila aku tak memiliki, menikmati kesemua hal tersebut,

Aku tak akan pernah mengecap cinta yang sesungguhnya?

Apa cinta hanya bermain di tempat-tempat utopis, bagai mimpi?

Lalu lupa menjelajah ke sisi ku berdiri kini?

Di rumah kumuh, pinggir rel kereta api..

Di tengah beragam makian, omongan tak berpendidikan

Di sekerak nasi aking yang semakin basi setiap hari

Apakah cinta tidak akan datang ke sini?

Mengapa cinta pilih kasih?

Mengapa cinta begitu ekslusif?

Mengapa begitu melulu gambaran cinta yang kutahu?

Mana realita cinta sejati?

Apakah cinta selalu seperti itu?

Cinta hanya untuk mereka yang fasih mengatakannya saja?

Cinta hanya untuk mereka yang penghidupannya lebih baik?

Apakah cinta selalu seperti itu?

Meta morfillah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline